Nationalgeographic.co.id—Bangkai kapal kayu besar Kekaisaran Romawi kuno telah ditemukan di pertambangan batu bara di Serbia. Kapal besar itu kemungkinan digunakan oleh orang-orang Romawi untuk memasok kota perbatasasn kuno dan markas militer.
Kapal Kekaisaran Romawi itu ditemukan oleh penambang batu bara di Serbia. Tidak butuh waktu lama, para arkeolog akhirnya langsung terlibat dengan penggalian tersebut.
Arkeolog saat ini sedang menunggu penanggalan radiokarbon kayu dari bangkai kapal itu. Akan tetapi, mereka mengira kapal kuno itu mungkin berasal dari abad ketiga atau keempat Masehi.
Para arkeolog berpendapat bahwa kapal Kekaisaran Romawi kuno tersebut membawa perbekalan di sepanjang sungai kecil antara Sungai Danube dan kota Romawi Viminacium. Jaraknya sekitar 1 mil atau sekitar 1,6 kilometer yang didirikan pada awal abad pertama Masehi.
Sungai Danube atau dikenal juga dengan Sungai Donau berhulu di kota Donaueschingen, Hutan Hitam, Jerman akibat dari pertemuan antara Sungai Brigach dengan Sungai Breg.
Aliran Sungai Donau mengarah ke tenggara sepanjang 2.730 km dan melewati empat ibu kota negara seperti Wina, Bratislava, Budapest, dan Beograd hingga bermuara di Delta Donau menuju Laut Hitam.
Sementara Viminacium adalah kota besar, ibu kota provinsi dan kam militer dari Provinsi Romawi Moesia (sekarang serbia).
Wilayah Viminacium yang merupakan wilayah Serbia saat ini, memiliki jumlah kuburan terbesar yang ditemukan di situs arkeologi Romawi mana pun. Pada tahun 2023, 16.000 kuburan telah ditemukan.
Bangkai kapal Kekaisaran Romawi kuno itu digali pada akhir Juli di tambang batu bara permukaan Drmno dekat Kostolac, sekitar 50 km sebelah timur Beograd.
Bangkai kayu terkubur di lapisan lumpur sekitar 25 kaki atau sekitar 8 meter di bawah permukaan. Lapisan batu bara tambang dicapai dengan memotong lapisan atas tanah dengan penggali mekanis, dan bangkai kapal ditemukan di dinding pemotongan.
Para penambang yang menemukannya kemudian menghubungi arkeolog di taman arkeologi Viminacium di dekatnya, yang dioperasikan oleh Institut Arkeologi yang berbasis di Beograd.
Bahan organik seperti kayu biasanya membusuk saat terkena udara, tetapi papan kayu dan pasir di atasnya lembap. Jadi tampaknya kelembapan membantu melestarikan kapal kuno itu, kata seorang juru bicara kepada situs web Serbia Sve o arheologiji.
Akan tetapi, setelah digali muncul ancaman baru terhadap kelestarian bangkai kapal itu. Sinar matahari langsung dapat mengeringkan bangkai kapal kuno itu dan merusaknya.
"Bahaya besar adalah matahari yang cerah, yang mengancam akan mengeringkan kapal terlalu cepat," jadi arkeolog menyiram sisa-sisa itu dengan air saat mereka menggali bangkai kapal, kata juru bicara itu.
Kapal pasokan vital
Kapal itu awalnya memiliki panjang sekitar 65 kaki atau sekitar 20 m dan lebar sekitar 12 kaki atau sekitar 3,5 m.
Lantai dasarnya datar, seperti tongkang, dan para arkeolog mengira itu digunakan untuk mengangkut kargo antara Danube dan Viminacium.
"Kemungkinan tongkang ditarik dari pantai atau digerakkan dengan dayung, dan dalam situasi yang sesuai kapal juga dapat menggunakan angin untuk bergerak, menggunakan layar tambahan," kata para arkeolog.
Bangkai kapal tersebut bukanlah kapal kuno pertama yang digali di dekatnya. Sisa-sisa kapal kuno serupa ditemukan di daerah tersebut pada tahun 2020, menunjukkan bahwa wilayah tersebut pernah menjadi perairan terpencil yang dapat dilayari di dekat Danube.
Perbatasan kekaisaran Romawi
Viminacium adalah gabungan permukiman Romawi dan benteng militer. Dan setelah tahun 87 M, Viminacium menjadi ibu kota provinsi perbatasan Moesia Atas (Moesia Superior) Kekaisaran Romawi.
Itu adalah pusat perdagangan penting dan pusat regional budaya Kekaisaran Romawi. Para arkeolog memperkirakan Viminacium memiliki populasi hingga 45.000 orang, menjadikannya salah satu pemukiman terbesar di Balkan saat itu.
Beberapa legiun Kekaisaran Romawi bermarkas di benteng wilayah tersebut, dan orang-orang di utara terkenal berperang melawan Kekaisaran Romawi.
Akan tetapi, kota dan benteng dihancurkan oleh orang Hun pada tahun 411, yang mengakhiri kekuasaan Romawi di sebagian besar Eropa.
Viminacium dibangun kembali pada awal abad keenam oleh kaisar Bizantium Justinian Agung, tetapi dihancurkan lagi pada tahun 582 karena serangan suku Avar dari stepa Eurasia.
Harta karun Kekaisaran Romawi
Reruntuhan Viminacium ditemukan pada abad ke-19, dan sekarang menjadi salah satu situs Romawi terpenting di Serbia, meskipun diperkirakan hanya sebagian kecil yang telah digali.
Para arkeolog telah menemukan puluhan ribu artefak di sana, termasuk ratusan artefak yang terbuat dari perak dan emas.
Para arkeoog juga menemukan makam berdekorasi mewah, bengkel kuno, istana, kuil, jalan, alun-alun, dan benteng. Kemudian pemandian Romawi, trek untuk kereta balap dan amfiteater untuk 12.000 orang.
Pada tahun 2021, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa setidaknya 13 anjing di reruntuhan amfiteater, tempat mereka mungkin dikorbankan.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR