Keberhasilannya menyelesaikan tugas rupanya membuat Bellerophon lupa diri. Ia berpikir bisa terbang cukup tinggi dengan Pegasus dan mengambil tempat di antara dewa abadi di Gunung Olympus.
Saat mencobanya, Bellerophon terlempar oleh Pegasus dan jatuh begitu saja kembali ke bumi. Pegasus rupanya diganggu oleh serangga pengganggu yang menggigit pantatnya. Serangga itu dikirim oleh Zeus.
Kematian sang pahlawan merupakan peringatan bagi umat manusia akan bahaya hybris. Setelah itu, Homer menggambarkan Bellerophon sebagai manusia yang dibenci oleh semua dewa.
Dalam beberapa versi cerita, Bellerophon mendarat dengan selamat ke tanah di Cilicia dan menemukan kota Tarsus.
Dalam versi ketiga, sang pahlawan mitologi Yunani itu lumpuh dan mengembara di bumi dalam kesendirian terkutuk sampai kematiannya.
Lalu bagaimana dengan Pegasus sang kuda terbang? Sementara itu, Pegasus terus terbang. Saat mencapai Gunung Olympus, dia diberi tugas untuk membawa perbekalan petir milik Zeus. Pegasus dijaga oleh Eos yang bertanggung jawab membawa fajar melintasi langit setiap hari.
Awalnya, para dewa mitologi Yunani melindungi Bellerophon. Namun karena kesombongannya, ia disingkirkan dan harus menghadapi kematian yang menyedihkan.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR