Iobates pertama-tama menyambut tamunya dengan segala hormat. Ia mengatur serangkaian pesta yang berlangsung selama 9 hari. Kemudian raja meminta untuk melihat pesan dari menantunya.
Setelah membaca instruksi tersebut, Iobates memberikan tugas yang sangat berbahaya untuk membunuh Chimera. Chimera adalah makhluk bernapas api yang fantastis yang memiliki tubuh singa dan ekor ular. Sebuah kepala kambing yang menonjol dari punggung monster menakutkan itu.
Berkat Pegasus, Bellerophon berhasil terbang di atas Chimera. “Ia berulang kali menembakkan panah ke belakang monster dengan busurnya,” tambah Mark.
Chimera yang melemah akhirnya tewas ketika Bellerophon menempelkan sebongkah timah ke ujung tombaknya dan menusukkannya ke mulut monster itu. Napas yang menyala-nyala dari makhluk itu melelehkan timah yang kemudian mengalir ke tenggorokannya dan memadat di organ vitalnya.
Tugas tanpa henti dari sang raja
Bellerophon kembali dengan penuh kemenangan ke Iobates. Setelah itu, Iobates segera menyuruhnya pergi melawan Solymoi yang menakutkan.
Sekali lagi, Pegasus membiarkan sang pahlawan terbang di atas musuhnya. Kali ini dia menjatuhkan batu besar ke arah mereka. Sekali lagi, Bellerophon kembali dengan kemenangan. Namun lagi-lagi Iobates memberinya tugas yang tampaknya mustahil.
Setelah melawan Solymoi, Bellerophon diperintahkan untuk melawan Amazon, pejuang wanita legendaris yang tinggal di tepi Laut Hitam. Secara alami, Bellerophon yang mengendarai Pegasus berhasil menang pada hari itu. Ia menggunakan strategi yang sama yang dia gunakan melawan Solymoi.
Tugas keempat melibatkan Bellerophon mengalahkan sekelompok perompak Carian yang dipimpin oleh salah satu Cheirmarrhus. Tantangan terakhir Iobates adalah membangunkan pasukannya dan meminta mereka menyergap pahlawan yang menguasai segalanya. Bellerophon mengirimkan undian, dibantu oleh ayahnya Poseidon yang membanjiri Dataran Xanthian.
Akhirnya, raja menyadari bahwa pemuda ini benar-benar diberkati oleh para dewa. Ia pun mengalah dan menjadikannya pewaris kerajaannya. Selain itu, Bellerophon pun menikahi putri Iobates, Philonoe.
Pasangan itu diberi tanah luas yang kaya akan tanaman merambat dan tanah subur untuk pertanian. Ukurannya tidak kurang dari setengah kerajaan. Bellerophon memiliki tiga anak: Isandros, Hippolochos, dan Laodameia.
Kesombongan berbuah kematian
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR