Namun, karena tak ingin terlibat dalam perselisihan itu, Zeus menunjuk Paris sebagai juri. Namun, Paris sulit untuk memutuskan, dan para dewi mulai menawarkan hadiah untuk mempengaruhi keputusannya.
“Hera menawarkan Paris kekuasaan atas Eropa dan Asia. Athena menawarkan keterampilan berperang dan kebijaksanaan untuk berperang. Terakhir, Aphrodite menawarinya wanita tercantik di dunia,” jelas Rhys.
Paris memilih Aphrodite sebagai pemenang kontes, dan dengan demikian wanita tercantik di dunia menjadi miliknya. Wanita ini adalah Helen dari Sparta.
“Hanya ada satu masalah dengan semua ini. Helen sudah menikah dengan Raja Menelaus dari Sparta,” jelas Rhys.
Helen dan Paris
Helen merupakan wanita tercantik kala itu. Para raja dan pejuang Yunani Kuno sangat ingin memilikinya. Karena perebutan ini, kemungkinan terjadinya konflik dan pertumpahan darah sangat tinggi.
Melihat potensi buruk yang akan terjadi Ayah Helen, Raja Tyndareus dari Sparta, membuat sumpah yang mengikat semua pelamar.
Inti dari sumpah tersebut adalah, pelamar harus menerima dan melindungi pernikahan Helen dengan siapa pun yang dipilihnya.
Dengan begitu, jika ada yang mencoba menimbulkan konflik atau merebut Helen, mereka semua harus berperang atas nama suami Helen.
“Sumpah ini akan menjadi penyebab Perang Troy setelah Paris berhasil merebut Helen dari Sparta,” jelas Rhys.
Dalam beberapa mitos, Helen jatuh cinta pada Paris berkat pengaruh Aphrodite, dan mereka melarikan diri bersama pada suatu malam saat suaminya pergi.
Ketika Menelaus mengetahui apa yang telah terjadi, ia mengucapkan Sumpah Tyndareus. Semua raja dan prajurit yang telah mengambil sumpah, berjanji untuk menyelamatkan Helen.
Perang Troya
Meskipun Menelaus dan pasukan Yunani meminta Paris untuk mengembalikan Helen, ia menolak, dan Helen tetap bertahan.
Paris setuju untuk bertarung melawan Menelaus untuk menentukan nasib perang. Menelaus dengan mudah mengalahkan Paris, tapi sebelum Raja Sparta melakukan pukulan terakhir, Aphrodite menyelamatkan Paris dan membawanya ke tempat yang aman.
Seandainya hal ini tidak terjadi, Perang Troya akan berakhir bahkan sebelum perang dimulai dan ribuan nyawa akan terselamatkan.
Paris adalah orang yang membunuh pahlawan besar Yunani, Achilles. Dalam salah satu pertempuran terakhir, Paris menembakkan anak panah ke arah Achilles dan mengenai tumitnya, satu-satunya titik yang paling rentan.
Dalam beberapa kisah, dewa Apollo mengarahkan panah tersebut sehingga mengenai tumit Achilles, yang menyebabkan kematiannya.
Perang belum berakhir meskipun Achilles telah gugur. Philoctetes melukai Paris dengan salah satu anak panahnya.
Dalam keputusasaan, Helen membawa Paris ke Oenone agar dapat menyembuhkannya, namun ia menolak. Paris akhirnya meninggal karena luka-lukanya, dan Helen menikah lagi, kali ini dengan saudara laki-laki Paris, Deiphobus.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR