Anggota keluarga Kitabatake yang masih hidup mencari perlindungan di Iga bersama salah satu musuh utama klan Oda, klan Mori.
Oda Nobuo Dipermalukan
Nobuo memutuskan untuk menghadapi ancaman Mori/Kitabatake dengan merebut Provinsi Iga. Ia pertama kali merebut Kastil Maruyama pada awal tahun 1579 dan mulai membentenginya.
“Para pejabat Iga tahu persis apa yang ia lakukan, karena banyak ninja mereka yang bekerja sebagai tukang di kastil tersebut,” jelas Kallie.
Berbekal informasi ini, para komandan Iga menyerang Maruyama pada suatu malam dan membakarnya hingga rata dengan tanah.
Merasa terhina dan marah, Oda Nobuo memutuskan untuk segera menyerang Iga dalam sebuah serangan habis-habisan.
Sepuluh hingga dua belas ribu prajuritnya melancarkan serangan tiga arah melalui jalur pegunungan utama di timur Iga pada bulan September 1579. Mereka berkumpul di desa Iseji, di mana 4.000 hingga 5.000 prajurit Iga menunggu.
“Begitu pasukan Nobuo memasuki lembah, para pejuang Iga menyerang dari depan, sementara pasukan lainnya memotong jalan untuk memblokir mundurnya pasukan Oda,” jelas Kallie.
Dari tempat persembunyian, ninja Iga menembak prajurit Nobuo dengan senjata api dan busur, kemudian ditutup dengan menghabisi mereka menggunakan pedang dan tombak.
Kabut dan hujan turun, membuat para samurai Oda geger. Pasukan Nobuo hancur, beberapa terbunuh oleh tembakan, beberapa melakukan seppuku, dan ribuan lainnya jatuh ke tangan pasukan Iga.
Beruntung Oda Nobuo lolos dari pembantaian, tetapi ia dihukum oleh ayahnya karena kegagalan tersebut.
Pembalasan dendam Klan Oda
Terkuaknya Misteri di Balik Bangkai Kapal yang Tenggelam di Dekat Pulau Sentinel
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR