Nationalgeographic.co.id—Selama berabad-abad, Geisha telah menjadi bagian sejarah Jepang yang menarik dan penuh teka-teki. Geisha bukanlah pelacur, seperti yang disalahartikan di dunia Barat. Sebaliknya, mereka adalah penghibur terampil yang disewa untuk memberikan teman dan hiburan bagi klien kaya dan berpengaruh.
Geisha yang juga dikenal sebagai Geiko ini telah memikat penonton dengan kecantikan, keanggunan, dan bakat mereka. Geisha telah menjadi simbol warisan budaya Jepang yang kaya. Dari riasan rumit dan pakaian tradisional hingga penguasaan musik, tarian, dan percakapan mereka, Geisha mewakili puncak seni dan keahlian Jepang.
Sejarah Geisha berawal dari abad ke-18, selama periode Edo di Jepang. Kata Geisha berarti orang seni atau seniman. Para wanita ini dilatih dalam berbagai seni tradisional Jepang seperti musik, tarian, dan puisi.
Cara Menjadi Seorang Geisha dalam Sejarah Jepang
Geisha awalnya dilatih oleh ibu mereka, yang seringkali juga mantan Geisha. Secara tradisional, seorang gadis muda akan memulai pelatihannya untuk menjadi seorang Geisha antara usia 9 dan 12 tahun.
Pelatihan itu dikenal sebagai shikomi. Biasanya berlangsung selama sekitar 5 tahun. Selama ini, gadis muda itu akan tinggal dan bekerja di okiya, yang merupakan sejenis rumah kos untuk Geisha.
Periode shikomi adalah masa pelatihan dan disiplin yang intensif. Gadis muda itu akan belajar seni tradisional seperti tarian, musik, dan upacara minum teh, serta etiket dan tata krama yang baik.
Dia juga akan membantu Geisha senior di okiya dengan berbagai tugas seperti membersihkan dan memasak. Setelah menyelesaikan masa shikomi, gadis muda itu akan memasuki masa magang yang dikenal sebagai minarai.
Selama waktu ini, yang berlangsung selama satu atau dua tahun lagi, Geisha muda akan melanjutkan pelatihannya dan mulai menghadiri acara sosial dengan mentor Geisha seniornya.
Dia akan mengamati dan belajar dari mereka saat mereka menghibur klien, dan secara bertahap mulai menerima klien dan penampilannya sendiri. Setelah periode minarai selesai, Geisha muda akan resmi menjadi Geisha sendiri.
Sejak saat itu, Geisha muda terus mengasah keahliannya dan membangun reputasinya, dengan tujuan menjadi penghibur yang sangat dicari dan dihormati.
Penampilan Geisha
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR