Geisha dikenal dengan penampilannya yang elegan dan khas, yang dicapai melalui kombinasi pakaian, tata rias, dan aksesori. Pakaian dan tata rias tradisional Geisha sebagian besar tetap tidak berubah selama berabad-abad.
Geisha mengenakan jenis kimono khas yang dikenal sebagai furisode. Furisode adalah kimono lengan panjang yang menampilkan pola dan desain yang rumit, seringkali dengan warna-warna cerah.
Lengan furisode sangat panjang, hampir mencapai lantai, dan diikat dengan obi (selempang) di belakang. Geisha juga memakai sejenis sandal kayu yang disebut "geta" saat berjalan di luar.
Geisha memakai jenis riasan khusus yang dirancang untuk menciptakan penampilan seperti porselen. Riasan diaplikasikan dalam beberapa lapisan dan meliputi alas putih yang terbuat dari bubuk beras, warna merah di bibir, dan hitam di sekitar mata.
Basis putih dimaksudkan untuk membuat kanvas kosong untuk wajah, sedangkan bibir merah dan mata hitam memberikan kontras yang mencolok. Riasan diaplikasikan menggunakan kuas khusus yang terbuat dari bulu rusa.
Geisha memakai berbagai aksesoris untuk melengkapi penampilan mereka. Ini termasuk wig "katsura", yang terbuat dari rambut asli dan ditata dengan cara tradisional.
Geisha juga memakai beberapa hiasan rambut, termasuk jepit rambut, sisir, dan bunga. Perhiasan biasanya minim, dengan anting-anting kecil dan kalung sederhana.
Geisha adalah penghibur yang sangat terlatih yang memiliki berbagai keterampilan dan kemampuan yang membuat mereka unik dan penting bagi budaya Jepang.
Musik adalah aspek utama dari keahlian Geisha dan dilatih untuk memainkan alat musik tradisional Jepang seperti shamisen dan koto.
Selain itu, mereka harus bisa menyanyi dan menari, karena ini adalah aspek penting dari penampilan mereka.
Upacara minum teh adalah bagian penting lainnya dari budaya Jepang, dan Geisha dilatih dengan cara yang tepat untuk menyiapkan dan menyajikan teh.
Tidak hanya melibatkan aspek fisik dari persiapan teh tetapi juga etiket dan adat istiadat yang terkait dengan upacara tersebut.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR