Nationalgeographic.co.id - Mesir Kuno merupakan salah satu peradaban terbesar yang pernah ada dalam sejarah manusia. Peradaban ini membentang dalam lini masa yang sangat panjang, berlangsung selama kurang lebih 3.000 tahun. Untuk sebagian besar waktu itu, Mesir kuno diperintah oleh Firaun.
Firaun di Mesir kuno memiliki kekuasaan yang sangat besar. “Mereka hidup dengan kekayaan dan kemewahan yang hampir tak terbayangkan,” tulis Robbie Mitchell di laman Ancient Origins.
Di saat yang sama, hidup mereka juga dipenuhi dengan kewajiban dan tugas sehari-hari. Seperti apa hari dalam kehidupan seorang Firaun Mesir?
Dari pagi hari hingga terbenamnya matahari, mari kita selami pengalaman luar biasa yang membentuk kehidupan seorang Firaun Mesir.
Bangun di pagi hari
Menjadi seorang Firaun adalah pekerjaan 24/7. Pelayan bertugas untuk membangunkan sang Firaun dari tidurnya. Pelayan juga membacakan doa dan mantra. Keduanya berfungsi sebagai pengingat akan sifat ketuhanan Firaun dan peran penting mereka dalam menjaga tatanan kosmik.
Setelah bangun, salah satu tugas pertama Firaun pada hari itu adalah ikut serta dalam ritual penyucian. Ritual itu dilakukan untuk membersihkan tubuh dan pikiran mereka sebelum terlibat dalam urusan kerajaan.
Firaun dipandang sebagai dewa di antara manusia dan pakaian mereka mencerminkan hal ini. Mereka menghiasi diri mereka dengan aksesoris yang rumit dan gemerlap. “Firaun juga mengenakan simbol otoritas dan kekuasaan tradisional,” tambah Mitchell.
Bagi Firaun, hari baru melambangkan pembaruan hidup dan kelanjutan misi ilahi mereka
Melakukan tugas kerajaan
Setelah ritual pagi selesai, tibalah waktunya untuk memulai pekerjaan. Firaun adalah pemimpin kerajaan. Sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.
Dikelilingi oleh rombongan penasihat, juru tulis, dan pejabat tinggi, Firaun memimpin birokrasi kompleks. Birokrasi itu mengatur berbagai aspek masyarakat Mesir. Hari-hari biasa dihabiskan untuk urusan kerajaan. Firaun mengawasi administrasi peradilan, perpajakan, dan alokasi sumber daya.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR