Melalui kegiatan santai ini, Firaun dapat sejenak melupakan beban tanggung jawab mereka, menyegarkan kembali semangat mereka.
Mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian
Bagi seorang Firaun Mesir, kesadaran akan kefanaan adalah realitas yang selalu ada. Kesadaran itu mendorong mereka untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian dengan cermat.
Persiapan Firaun untuk akhirat dimulai jauh sebelum meninggal. Makam yang rumit, seperti Lembah para Raja yang ikonis, diukir dengan cermat di lereng gunung. Tempat itu berfungsi sebagai tempat peristirahatan abadi bagi sisa-sisa mumi penguasa.
Makam-makam dihiasi dengan hieroglif yang rumit dan karya seni yang rumit, yang menggambarkan pemandangan dari kehidupan Firaun. Selain itu, lukisan makam juga memberikan panduan untuk perjalanan mereka ke alam baka.
Refleksi tentang kefanaan merupakan bagian integral dari kehidupan Firaun, membentuk tindakan dan memengaruhi pemerintahannya. Firaun melakukan ritual dan praktik yang terkait dengan kematian dan akhirat. Mereka berupaya mengamankan tempat di antara para dewa dan menjamin kemakmuran abadi bagi diri sendiri dan Mesir kuno.
Di penghujung hari
Dengan terbenamnya matahari, keterlibatan Firaun dalam urusan publik dan kewajiban seremonial akan terhenti untuk sementara. Mereka mundur ke ruang dalam istana, mencari penghiburan dan ketenangan.
Jam-jam terakhir Firaun sering didedikasikan untuk introspeksi dan refleksi pribadi. Dikelilingi oleh penasihat dan orang kepercayaan, Firaun merenungkan peristiwa hari itu. Mereka menyusun strategi untuk masa depan dan mencari nasihat tentang hal-hal yang penting. Senja adalah waktu untuk perenungan mendalam, di mana keputusan dibuat, dan rencana dijalankan.
Sebelum tidur, lebih banyak ritual pembersihan dan penyucian dilakukan. Ritual itu memastikan transisi yang damai dari terjaga ke mimpi. Firaun kemudian pergi ke kamar pribadi mereka, dikelilingi oleh simbol perlindungan, dan dijaga oleh para pelayan yang setia. Ia pun beristirahat sejenak sebelum kembali memulai hari yang baru.
Menjadi penguasa peradaban besar bukanlah tugas yang mudah. Dari pagi sampai malam, hari seorang Firaun diisi denga tugas dan tanggung jawab. Di sela-sela aktivitas yang padat, mereka memiliki kesempatan untuk melepas penat sejenak.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR