Pertanyaan retoris ini adalah pertanyaan Agamemnon dalam Homer Iliad.
Sebagai hak kesulungannya, Hades menerima dunia bawah, Zeus sang langit, dan Poseidon sang laut.
Namun, bumi, yang telah lama menjadi provinsi Gaia, terbuka bagi ketiga dewa secara bersamaan untuk tindakan apa pun yang ingin mereka lakukan.
Hades sering juga digambarkan bersama anjing penjaga berkepala tiga, Cerberus. Namun, Hades bukanlah dewa yang jahat, karena meskipun ia tegas, kejam, dan tidak kenal belas kasihan, ia dipandang sebagai dewa yang adil.
Hades menguasai Dunia Bawah dan karena itu paling sering dikaitkan dengan kematian dan ditakuti oleh manusia, meski Hades bukanlah Kematian itu sendiri.
Kematian sebenarnya dipersonifikasi oleh Thanatos, putra Nyx dan Erebus.
Elysium adalah surga di mitologi Yunani
Menurut Homer, ladang Elysian terletak di tepi barat bumi di tepi sungai Okeanos. Pada zaman penyair Yunani Hesiod, Elysium juga dikenal sebagai “Kepulauan Keberuntungan,” atau “Kepulauan yang Diberkati,” yang terletak di samudra barat di ujung bumi.
Kepulauan Yang Diberkati akan direduksi menjadi satu pulau oleh penyair yang berasal dari Thebes, Pindar. Ia menggambarkan pulau tersebut memiliki taman yang rindang, dengan penduduk yang melakukan aktivitas atletik dan musik.
Dalam Odyssey karya Homer, Elysium digambarkan sebagai “surga”. Elysium dideskripsikan sebagai tempat yang penuh kenikmatan.
“Di dataran Elysian, di mana kehidupan paling mudah bagi laki-laki. Tidak ada salju di sana, tidak ada badai besar, tidak pernah ada hujan, namun Samudera selalu mengirimkan hembusan Angin Barat yang berhembus kencang sehingga dapat memberikan kesejukan bagi manusia.”
Menurut Eustathius dari Tesalonika, kata “Elysium" berasal dari kata yang artinya "sangat tergugah karena kegembiraan" atau dari kata yang artinya sinonim dari (tidak dapat binasa), mengacu pada kehidupan jiwa-jiwa di tempat ini.
Penyair Yunani Hesiod merujuk pada “Pulau-Pulau yang Terberkati” dalam puisi didaktiknya “Works and Days”.
“Dan mereka hidup tak tersentuh oleh kesedihan di pulau-pulau yang diberkati di sepanjang pantai Samudera yang berputar-putar."
"Pahlawan-pahlawan bahagia yang bagi mereka bumi pemberi biji-bijian menghasilkan buah manis madu yang tumbuh tiga kali setahun, jauh dari dewa-dewa yang tak pernah mati, dan pemerintahan Cronos atas mereka.”
Dalam karya Pindar berjudul "Odes” menjelaskan bahwa Elysium menanti bagi mereka yang menjalani kehidupan dengan baik.
“Orang-orang baik menerima kehidupan yang bebas dari jerih payah, tidak menggunakan kekuatan tangan mereka untuk mengais tanah atau air laut, demi rezeki yang miskin."
"Namun di hadapan para dewa terhormat, mereka yang dengan senang hati menepati sumpahnya menikmati hidup tanpa air mata, sementara yang lain menjalani kerja keras yang tak tertahankan untuk dilihat.”
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR