Nationalgeographic.co.id – Sejarah era Victoria berlangsung dari tahun 1837 hingga 1901, merupakan masa perubahan besar dan industrialisasi di Inggris. Saat itu juga merupakan masa yang sangat kejam, terutama terhadap anak-anak.
Selama Era Victoria di Inggris, pekerja anak merajalela. Banyak anak terpaksa bekerja berjam-jam dalam kondisi berbahaya dengan upah yang kecil. Anak-anak berusia 8 tahun dikirim untuk bekerja di pabrik, pertambangan, dan di jalanan. Apa saja pekerjaan kejam bagi anak-anak dalam sejarah era Victoria?
Pembersihan cerobong asap
Menyapu cerobong asap adalah pekerjaan berbahaya yang mengharuskan anak-anak memanjat cerobong asap yang sempit dan kotor untuk membersihkannya. Akan tetapi, dalam sejarah era Victoria pekerjaan ini menjadi hal yang lumrah untuk anak-anak.
Anak-anak tersebut sering kali dikirim tanpa alat pelindung diri, sehingga mereka terpapar jelaga, debu, dan asap, menyebabkan gangguan pernapasan, infeksi mata, dan bahkan kanker.
Selama Era Victoria di Inggris, pembersihan cerobong asap oleh anak-anak adalah pemandangan umum. Anak-anak ini biasanya berusia antara 5 dan 14 tahun. Mereka dipekerjakan untuk membersihkan cerobong asap di rumah, pabrik, dan gedung-gedung publik.
Anak-anak sering kali dijual atau dipaksa melakukan pembersihan cerobong asap, dengan sedikit pendidikan atau tanpa pendidikan atau pilihan dalam hal tersebut.
Mereka dikirim ke cerobong asap, yang sering kali lebarnya hanya beberapa inci, tanpa alat pelindung apa pun, seperti sarung tangan atau masker.
Jelaga dan kreosot yang melapisi bagian dalam cerobong asap akan menempel pada kulit dan pakaian mereka, menyebabkan masalah pernafasan dan infeksi. Banyak anak yang mengidap penyakit yang dikenal sebagai "kanker penyapu cerobong asap", sejenis kanker yang disebabkan oleh paparan jelaga dan debu dalam jangka panjang.
Kehidupan seorang anak penyapu cerobong asap juga berbahaya. Cerobong asap sering kali sempit, gelap, dan penuh dengan tepian tajam serta tonjolan, yang dapat dengan mudah menyebabkan luka, memar, dan patah tulang.
Anak-anak juga berisiko mati lemas, karena mereka bisa terjebak di cerobong asap yang sempit atau menghirup gas beracun dari api.
Mengikat Benang Putus
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR