Anak-anak akan mengarungi air dengan telanjang kaki dan mengumpulkan lintah dengan tangan. Pekerjaan yang berbahaya, karena lintah dapat menyebabkan infeksi atau penyakit serius.
Selama Era Victoria, lintah biasa digunakan dalam pengobatan untuk mengeluarkan darah, sebuah praktik yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan.
Pertumpahan darah adalah praktik medis yang umum di abad ke-19, yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk demam, sakit kepala, dan infeksi.
Permintaan akan lintah selama Era Victoria menyebabkan didirikannya peternakan lintah komersial, tempat lintah dibiakkan dan dibesarkan untuk keperluan medis.
Peternakan ini menyediakan pasokan lintah yang stabil ke rumah sakit dan praktisi medis dan merupakan bagian penting dari industri medis selama ini.
Toshers atau Pemburu Saluran Pembuangan
Toshers adalah anak-anak yang bekerja di selokan London, bertanggung jawab mengumpulkan barang-barang berharga yang dibuang ke saluran pembuangan.
Mereka akan mengarungi selokan untuk mencari apa saja yang bisa dijual, seperti koin atau potongan logam. Ini adalah pekerjaan yang sangat berbahaya, karena limbahnya sering kali beracun dan anak-anak berisiko terkena penyakit atau tenggelam.
Anak-anak menjadi tuna wisma karena mereka tidak mempunyai pilihan lain untuk bekerja dan sering kali terpaksa menghidupi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Kondisi tempat mereka bekerja sangat tidak menyenangkan, mengharuskan mereka merangkak melewati ruangan yang gelap dan sempit. Banyak anak menderita penyakit dan cedera akibat pekerjaan mereka, termasuk infeksi dan masalah pernapasan akibat paparan limbah.
Praktik ini akhirnya berakhir ketika sistem saluran pembuangan London dimodernisasi dan ditingkatkan. Dengan pemasangan pipa baru dan sistem pembuangan limbah yang lebih efisien, peluang bagi para tukang sampah untuk menemukan barang berharga di selokan menjadi lebih kecil.
Selain itu, undang-undang juga disahkan yang melarang kegiatan membuang sampah sembarangan dan aktivitas serupa lainnya di selokan, sehingga melarang individu memasuki selokan tanpa izin dan peralatan yang sesuai.
Gadis Batang Korek Api
Gadis korek api adalah remaja putri yang bekerja di pabrik korek api, bertanggung jawab mencelupkan batang korek api ke dalam fosfor.
Pekerjaan ini membuat para pekerja terkena keracunan fosfor, yang menyebabkan kondisi buruk yang dikenal sebagai 'Rahang Phossy', pembusukan tulang rahang dan tulang wajah lainnya. Penyakit ini sangat menyakitkan dan sering kali mengakibatkan cacat permanen. Itulah deretan pekerjaan anak-anak dalam sejarah Era Victoria.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR