Sementara itu, kemunduran negara-negara Latin berlanjut dengan cepat ketika as-Salih merebut Ascalon pada tahun 1247 M.
Bergulirnya sejarah Perang Salib
Sejarah perang Salib ketujuh terus bergulir ke arah tak terduga. Pasukan Salib Louis mulai mendarat di Mesir pada bulan Juni 1249 M, tetapi menemui banyak masalah.
Pertama, kapal layar orang barat yang berat dan memiliki dasar yang dalam membuat pasukan tidak dapat dengan mudah mendarat di pantai berpasir Mesir. Akibatnya, para ksatria terpaksa mengarungi perairan dangkal.
Sementara itu, al-Kamil sibuk dan memperkuat benteng dan garnisun Damietta, kota benteng di Delta Nil.
Setelah semuanya berkumpul, pasukan Salib sekarang berjumlah sekitar 18.000 orang dan termasuk 2.500 ksatria dan 5.000 pemanah.
Jumlah tersebut adalah pasukan yang besar untuk satu pertempuran tetapi mungkin tidak cukup besar untuk menaklukkan seluruh wilayah.
Ternyata, Pasukan Salib menaklukan Damietta pada bulan Juni 1249 M dengan sangat mudah. Kombinasi serangan amfibi dan keunggulan busur panah barat memberikan kemenangan yang sangat cepat.
Keberhasilan itu cukup mengejutkan, mengingat kesulitan yang dihadapi pasukan dalam sejarah Perang Salib kelima untuk merebut Damietta pada tahun 1218-1219 M.
Bonus tambahannya adalah karena garnisun melarikan diri karena panik, benteng kota tetap utuh.
Namun pasukan utama Sultan Mesir menunggu pada jarak yang aman dari Damietta. Ini hanyalah langkah pembuka dari pertempuran yang mungkin akan berlangsung sangat panjang.
As-Salih sekarat
Pada musim gugur tahun 1249 M, Sultan Mesir al-Salih sekarat di kampnya di Mansourah (al-Mansura) di Delta Nil. Menurut keterangan beberapa sumber, kemungkinan As-Salih menderita tuberkulosis (TBC).
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR