Nationalgeographic.co.id—Ananke adalah dewi kebutuhan dan paksaan dalam mitologi Yunani. Namun demikian, dia adalah dewi yang sering diabaikan.
Alasan utama kurangnya pengakuan terhadap Ananke karena ia muncul dalam tradisi Orphic tentang silsilah para dewa. Sementara saat ini, sebagian besar pengetahuan orang tentang garis waktu para dewa berasal dari Hesiod, dalam karyanya berjudul Theogony.
Meskipun kurangnya pengakuan, Ananke masih ditempatkan sebagai Protogenoi dalam panteon Yunani. Artinya, dia adalah salah satu dewa primordial Yunani Kuno.
Menurut tradisi Orphic, permulaan kosmos adalah Hydros (air), yang darinya Gaia (bumi) yang berlumpur terbentuk, dan Tesis (Penciptaan). Dari dewa-dewa ini lahirlah semua dewa Yunani lainnya. Ananke kemudian lahir dari persatuan Hydros dan Gaia.
Ananke kemudian bermitra dengan anak lain dari Hydros dan Gaia, Chronos (Waktu). Menurut Plato, Ananke adalah ibu dari Takdir (Moirai). Hal ini sesuai dengan kepercayaan bahwa Ananke adalah dewi yang mengarahkan nasib semua dewa dan manusia.
Selain itu, Ananke juga dikatakan dalam beberapa sumber kuno sebagai ibu dari Chaos, Aether (Udara), Phanes (Prokreasi), dan Erebus (Kegelapan). Meskipun, tentu saja, tradisi Hesiod memiliki urutan dan asal usul yang berbeda untuk para dewa dan dewi Yunani ini.
Kendati sering dianggap sebagai wanita yang tegas, Ananke juga sering digambarkan dalam bentuk ular. Gulungan ular Ananke dan Chronos menghancurkan telur penciptaan untuk menertibkan kosmos dan kemudian mengelilingi alam semesta, mengarahkan perjalanan langit dan gerak maju waktu.
Dengan sebagian besar sumber-sumber kuno yang masih ada mengikuti silsilah para dewa Hesiod, mungkin tidak mengherankan bahwa Ananke jarang disebutkan dalam sumber-sumber yang masih ada.
Meskipun demikian, namanya kadang-kadang digunakan dalam Prometheus Bound (Aeschylus) dan Argonautica (Apollonius Rhodius). Pelancong dan penulis Yunani Pausanias juga menyatakan bahwa di Korintus ada sebuah kuil yang didedikasikan untuk Ananke dan Bia.
Dewi Purba Ananke
Ananke bukanlah dewi yang tampaknya banyak dipuja di Yunani kuno. Hanya satu gambar yang diyakini sebagai dewi yang bertahan dan hanya sedikit teks yang menyebutkannya.
Dia nampaknya paling penting dalam kultus misteri Orphic. Misteri berfokus terutama pada pemahaman rahasia kematian dan kehidupan setelah kematian dan seringkali memiliki mitos yang sangat berbeda dari agama arus utama Yunani.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR