Nationalgeographic.co.id—Penjarahan Roma oleh bangsa Visigoth sering dianggap sebagai peristiwa yang menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi.
Penyerangan itu terjadi hingga beberapa kali. Salah satu tokoh yang bertanggung jawab atas Penjarahan Roma adalah Alaric, raja pertama Visigoth.
Namun, dikatakan bahwa Raja Alaric tidak berniat menaklukkan Kekaisaran Romawi. Alih-alih ingin menjatuhkan kekaisaran terhebat di masanya, ia sebenarnya berupaya melakukan negosiasi secara damai.
Siapa Raja Alaric dan apa perannya dalam kejatuhan Kekaisaran Romawi?
Alaric menduduki takhta
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal Alaric. “Raja Visigoth ini diperkirakan lahir sekitar tahun 360 Masehi,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins. Alaric juga dikatakan berasal dari keluarga Balthi.
Sejarawan Jordanes menyebutkan bahwa Alaric diangkat sebagai Raja Visigoth setelah kematian Kaisar Romawi Theodosius I (tahun 395 Masehi).
Pengangkatannya terjadi karena meningkatnya penghinaan orang Romawi terhadap orang Goth.
Orang Goth takut bila keberanian mereka akan diremehkan dan dihancurkan oleh perdamaian jangka panjang.
Kematian Theodosius juga menandai berakhirnya perdamaian yang ditengahi antara Romawi dan Goth.
Namun demikian, menurut sejarawan Orosius, Alaric juga berusaha berdamai dengan Romawi. Di sisi lain, ia juga berusaha untuk memenangkan hati rakyatnya.
Raja Alaric diduga bermaksud membawa rakyatnya bersekutu dengan Kekaisaran Romawi Barat melawan Kekaisaran Romawi Timur. “Sayangnya, tak satu pun dari keinginan ini terkabul,” Mingren menambahkan.
Raja Alaric dan Jenderal Romawi Stilicho
Akibatnya, Alaric memutuskan untuk menyerang Italia. Namun, ia dan pasukannya berhasil dipukul mundur berkat Jenderal Stilicho yang cakap. Jenderal ini diangkat oleh kaisar sebelumnya, Theodosius, sebagai wali Honorius.
Honorius adalah putra kaisar yang masih di bawah umur. Namun, pada tahun 408 Masehi, Honorius mengeksekusi Stilicho dan keluarganya.
Ada rumor bahwa sang jenderal berencana untuk menempatkan putranya sendiri di atas takhta Kekaisaran Romawi. Kaisar muda mendengar bahwa Raja Alaric dan bangsa Visigoth juga turut membantu sang jenderal.
Kematian Stilicho sangat melemahkan kekuatan militer Kekaisaran Romawi Barat. Selanjutnya, pasukan Alaric diperkuat ketika 30.000 tentara Gotik.
Tentara Gotik itu awalnya membanti di pasukan Romawi, namun mereka membelot ke Visigoth.
Ada yang menyatakan bahwa pembelotan massal ini terjadi sebagai akibat dari perintah yang diberikan oleh Olympius. Ia adalah seorang menteri Kekaisaran Romawi.
Konon, Olympius memerintahkan prajurit untuk membantai istri dan anak-anak mereka. Menteri yang sama juga disalahkan atas jatuhnya Stilicho.
Roma dikepung oleh Visigoth
Raja Alaric menginvasi Italia untuk kedua kalinya dan menjarah sejumlah kota. Ia kemudian berdiri di depan tembok Roma. Peristiwa itu terjadi menjelang akhir tahun 408 Masehi.
Sang raja memutuskan untuk memblokade kota tersebut. Ia mengandalkan kelaparan dan penyakit guna memaksa warganya menyerah.
Sementara itu, kaisar dan istananya berada di Ravenna (ibukota Kekaisaran Romawi Barat sejak tahun 402 Masehi).
Ia tidak terkena dampak langsung dari pengepungan Alaric. Karena itu, kaisar tidak berbuat banyak membantu penduduk Roma yang menderita.
Pada tahun 409 Masehi, pengepungan tersebut mereda ketika penduduk Roma setuju untuk membayar uang tebusan kepada Alaric dan anak buahnya.
Menurut catatan Zosimus, disepakati bahwa Roma harus memberikan 5.000 pon emas, 30.000 perak, 4.000 jubah sutra, 3.000 bulu domba merah, dan 3.000 pon lada.
Serangan kedua Raja Alaric di Roma
Pada tahun 410 Masehi, Alaric menyerang Roma untuk kedua kalinya. Sayangnya, karya Zosimus tidak bertahan.
Kemudian, penjarahan Roma oleh Raja Alaric, yang konon merupakan bagian terakhir dari karya Zosimus, kini hilang.
Kutipan yang diambil dari seorang penulis Renaisans menunjukkan bahwa Alaric mengepung Roma selama 2 tahun. Ia akhirnya menggunakan taktik 'Kuda Troya' untuk merebut kota tersebut.
Namun, alih-alih kuda kayu raksasa, hadiah dari Visigoth adalah 300 pemuda yang sangat kuat dan berani. Pemuda-pemuda itu diberikan kepada bangsawan Romawi sebagai hadiah.
Banyak fokus yang diberikan pada perilaku Visigoth selama Penjarahan Roma. Jordanes, misalnya, menulis bahwa atas perintah tegas Alaric, mereka hanya menjarahnya dan tidak membakar kota.
Mereka juga tidak menyebabkan kerusakan serius pada tempat-tempat suci.
Kematian Raja Alaric dan misteri makamnya
Alaric meninggal pada tahun 411 Masehi, beberapa bulan setelah Penjarahan Roma. Jordanes menuliskan tentang kematian sang raja itu.
“Rakyatnya berduka atas kepergiannya. Mereka membelokkan aliran air ke Sungai Busentus di dekat kota Consentia. Aliran ini mengalir dengan airnya yang menyehatkan dari kaki gunung dekat kota itu. Mereka memimpin sekelompok tawanan ke tengah dasar sungai untuk menggali makam."
Kemudian ia melanjutkan, "Di kedalaman lubang ini, mereka mengubur Alaric bersama dengan banyak harta karun. Kemudian air aliran air pun dikembalikan seperti semula. Agar tak seorang pun mengetahui tempat itu, mereka membunuh semua penggalinya.”
Para sarjana sering kali bertanya-tanya tentang penyebab kematian Raja Alaric.
Francesco Galassi dan rekan penelitinya memaparkan semua sumber sejarah, medis, dan epidemiologi yang dapat mereka temukan tentang kematian raja.
Mereka mengungkapkan bahwa kemungkinan penyebab kematian mendadak Raja Alaric adalah malaria.
Harta karun luar biasa yang diyakini dikubur bersama Raja Alaric telah memicu berbagai perburuan harta karun selama bertahun-tahun.
Penulis terkenal dan petualang Alexandre Dumas serta Adolph Hitler dan Heinrich Himmler pun turut mencari harta tersebut.
Hingga saat ini, tidak ada satu pun yang dikatakan telah menemukan lokasi makam Raja Alaric.
Apapun niatnya, harus diakui bahwa Raja Alaric turut berperan dalam kejatuhan Kekaisaran Romawi.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR