Alaric meninggal pada tahun 411 Masehi, beberapa bulan setelah Penjarahan Roma. Jordanes menuliskan tentang kematian sang raja itu.
“Rakyatnya berduka atas kepergiannya. Mereka membelokkan aliran air ke Sungai Busentus di dekat kota Consentia. Aliran ini mengalir dengan airnya yang menyehatkan dari kaki gunung dekat kota itu. Mereka memimpin sekelompok tawanan ke tengah dasar sungai untuk menggali makam."
Kemudian ia melanjutkan, "Di kedalaman lubang ini, mereka mengubur Alaric bersama dengan banyak harta karun. Kemudian air aliran air pun dikembalikan seperti semula. Agar tak seorang pun mengetahui tempat itu, mereka membunuh semua penggalinya.”
Para sarjana sering kali bertanya-tanya tentang penyebab kematian Raja Alaric.
Francesco Galassi dan rekan penelitinya memaparkan semua sumber sejarah, medis, dan epidemiologi yang dapat mereka temukan tentang kematian raja.
Mereka mengungkapkan bahwa kemungkinan penyebab kematian mendadak Raja Alaric adalah malaria.
Harta karun luar biasa yang diyakini dikubur bersama Raja Alaric telah memicu berbagai perburuan harta karun selama bertahun-tahun.
Penulis terkenal dan petualang Alexandre Dumas serta Adolph Hitler dan Heinrich Himmler pun turut mencari harta tersebut.
Hingga saat ini, tidak ada satu pun yang dikatakan telah menemukan lokasi makam Raja Alaric.
Apapun niatnya, harus diakui bahwa Raja Alaric turut berperan dalam kejatuhan Kekaisaran Romawi.
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR