Nationalgeographic.co.id—Edessa adalah ibu kota kerajaan Osroene, salah satu kota provinsi Kekaisaran Seleukia. Dalam sejarah Perang Salib, Edessa selalu terjebak dalam tiga kepentingan hingga kemudian menghilang.
Di zaman modern saat ini, wilayah Edessa beririsan dengan Kota Urfa yang menjadi bagian Turki modern. Kota Urfa terletak di tenggara Turki, tetapi pernah menjadi bagian atas Mesopotamia di perbatan gurun Suriah.
Edessa sebenarnya kota penting sepanjang zaman kuno dan Abad Pertengahan. Edessa juga selalu terjebak di antara dua kekaisaran, yaitu Romawi dan Parthia.
Pada tahun 638 M, Edessa kemudian ditaklukan oleh orang-orang Peradaban Islam. Kemudian mulai tahun 944 M, Edessa dimasukkan ke dalam Kekaisaran Bizantium.
Saat itu, Edessa masih merupakan pusat Kristen dan budaya utama serta ibu kota Kabupaten Edessa, kota ini direbut oleh pemimpin Muslim Zangi pada tahun 1144 M.
Sejarah Perang Salib mencatat, Edessa juga merupakan motivasi awal peluncuran Perang Salib Kedua yang gagal (1147-1149 M). Pasukan salib ingin merebut kembali kota tersebut untuk umat Kristen.
Setelah kehancurannya oleh salah satu pemimpin Peradaban Islam, Nur ad-Din pada tahun 1146 M, Edessa sebagian besar menghilang dari sejarah.
Namun saat ini banyak mosaik bagus dari kota tersebut yang bertahan dan membuktikan kekayaan sejarah Edessa. Beberapa peninggalan menunjukkan sejarah Zaman Kuno Akhir dan periode awal abad pertengahan.
Sejarah awal
Edessa, yang saat itu dikenal sebagai Adme adalah pemukiman kuno. Wilayah itu dipilih karena posisinya yang menguntungkan di dataran subur.
Wilayah Edessa berada di percabangan terdekat Sungai Eufrat dan juga dilindungi oleh lingkaran perbukitan di selatan.
Situs ini merupakan pusat pemujaan dewa bulan yang disebutkan dalam sumber-sumber neo-Asyur dan neo-Babilonia.
Seleucus I (358-281 SM) adalah salah satu komandan Makedonia Alexander Agung yang mendirikan Kekaisaran Seleukia (312-63 SM) di Asia, mendirikan kembali kota tersebut sebagai pemukiman militer pada tahun 304 SM.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR