Seleukus memberinya nama baru Edessa, diambil dari nama asli ibu kota kuno Makedonia. Pada abad ke-2 SM, Edessa menjadi ibu kota dan pusat kerajaan Osroene.
Kerajaan Osroene merupakan sebuah wilayah Kekaisaran Seleukia di barat laut Mesopotamia yang mendeklarasikan dirinya sebagai kerajaan merdeka (tanggal tradisional 132 SM).
Penduduk Edessa, seperti Osroene pada umumnya saat ini, merupakan campuran dari Yunani, Parthia, dan Semit Aram.
Meskipun kerajaan tersebut, pada kenyataannya, merupakan negara bawahan Parthia, kerajaan ini terbukti menjadi zona penyangga yang berguna antara kekaisaran tersebut dan Kekaisaran Romawi yang sedang berkembang.
Romawi Edessa
Ketika kekuasaan Roma berkembang, Osroene menjadi ketergantungan dalam Kekaisaran Romawi. Pompey Agung (106-48 SM) memberikan Raja Abgar II (memerintah 68-53 SM) wilayah yang diperluas.
Agama yang dipraktikkan di Osroene adalah paganisme, tetapi lebih mirip dengan agama Parthia daripada agama Roma.
Kaisar Trajan (memerintah 98-117 M) adalah seorang tamu penting, mengunjungi Edessa dalam tur keliling wilayah tersebut ketika ia dijamu oleh Raja Abgar VII (memerintah 109-116 M).
Kemudian, setelah keberhasilan kampanye Kaisar Lucius Verus (memerintah 161-169 M) yang merebut Edessa, kota ini dijadikan koloni Romawi. Setelah itu, Edessa menjadi lebih makmur, bahkan mencetak mata uangnya sendiri.
Kota ini sekali lagi mendapatkan keuntungan dari posisinya yang menguntungkan di jalur perdagangan, karena merupakan satu-satunya jalur resmi antara Kekaisaran Romawi dan Parthia (247 SM - 224 M).
Kaisar Romawi Caracalla (memerintah 211-217 M) bersikap kurang ramah dan memanggil Abgar VIII ke Roma. Ia kemudian memenjarakannya dengan harapan mengubah Edessa.
Kaisar Romawi ingin menjadikan Edessa berguna untuk melancarkan invasi ke Parthia, tetapi tidak ada hasil dari rencananya.
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR