Peradaban Mesir kuno sendiri diperkirakan dimulai sekitar tahun 3100 SM. Tanggal ini didasarkan pada bukti pertama aktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Sekitar waktu ini, Firaun pertama, Narmer (atau Menes dalam bahasa Yunani), menyatukan Mesir Hulu dan Hilir menjadi satu negara. Ia mendirikan ibu kota Mesir Kuno di Memphis.
Selama tiga ribu tahun berikutnya, peradaban Mesir Kuno berkembang pesat. Bangsa Mesir Kuno membangun piramida, kuil, dan monumen besar. Mereka juga membuat kemajuan dalam bidang seni, sastra, matematika, dan astronomi.
Tiga Kerajaan
Sejarah Mesir Kuno dibagi menjadi tiga periode yang dikenal sebagai 'kerajaan': Kerajaan Lama, Kerajaan Tengah, dan Kerajaan Baru.
Di antara masing-masing kerajaan ini terjadi masa perang saudara yang disebut 'periode peralihan'.
Periode peralihan adalah ketika tidak ada penguasa yang jelas atas seluruh Mesir, dan banyak panglima perang lokal berjuang untuk mendapatkan kendali.
Keadaan perang sering kali menyebabkan Mesir kehilangan banyak pendapatan dari perdagangan, yang menyebabkan masa kemiskinan dan bahkan kelaparan.
Kerajaan Lama (2686-2150 SM) dianggap oleh banyak orang sebagai Zaman Keemasan Mesir Kuno. Periode ini ditandai dengan pembangunan tiga piramida besar di Giza oleh Firaun Khufu, Khafre, dan Menkaure.
Kerajaan Pertengahan (2055-1650 SM) adalah masa stabilitas dan kemakmuran setelah masa pergolakan selama Periode Menengah Pertama (2150-2055 SM).
Kota Thebes menjadi pusat keagamaan penting pada masa ini. Salah satu Firaun paling terkenal pada periode ini adalah Amenemhat III (1849-1797 SM).
Kerajaan Baru (1550-1070 SM) adalah periode paling kuat dalam peradaban Mesir Kuno. Firaun seperti Hatshepsut (1479-1458 SM), Thutmose III (1458-1425 SM), Akhenaten (1353-1336 SM), dan Ramses II (1279-1213 SM) memperluas wilayah dan pengaruh Mesir secara besar-besaran pada masa ini.
Kerajaan Baru berakhir dengan kematian Ramses III. Setelah kematiannya, Mesir mengalami kemunduran. Negara ini ditaklukkan oleh serangkaian kekuatan asing, termasuk Asyur, Babilonia, dan Persia.
Pada tahun 332 SM, Alexander Agung menaklukkan Mesir dan mendirikan kota Alexandria. Hal ini mengakhiri periode peradaban Mesir Kuno dan mengantarkan era baru yang dikenal sebagai Kerajaan Ptolemeus (332-30 SM).
Kerajaan Ptolemeus diperintah oleh dinasti penguasa Yunani yang merupakan keturunan jenderal Alexander Agung, Ptolemy I Soter (367-283 SM).
Penguasa paling terkenal pada periode ini adalah Cleopatra VII (69-30 SM), yang merupakan Firaun terakhir dalm sejarah Mesir kuno.
Pada tahun 30 SM, Roma menaklukkan Mesir dan menjadi provinsi kerajaannya yang sedang berkembang. Peradaban Mesir kuno telah berakhir, tetapi warisannya telah bertahan selama ribuan tahun.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR