Nationalgeographic.co.id—Laporan baru World Resources Institute (WRI) menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat pesisir sebagai pusat konservasi ekosistem laut Indonesia. WRI adalah lembaga penelitian independen yang mendorong pembangunan sosio-ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan.
Lucentezza Napitupulu peneliti WRI dan juga Adjunct associate Universitas Indonesia menulis untuk the Conversation. Ia bersama rekan mengungkapkan tren pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia.
"Laporan terbaru kami, 'Trends in Marine Resources and Fisheries Management in Indonesia: A Review' menyoroti tiga cara untuk menempatkan manusia sebagai pusat pengelolaan ekosistem laut," tulisnya.
"Indonesia perlu meningkatkan perencanaan dan pengelolaan kawasan lindung untuk memastikan keterlibatan masyarakat pesisir."
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi sumber daya lautnya. Lebih dari 23,14 juta hektar merupakan kawasan perlindungan laut (KKP).
Seperti diketahui, bahwa kawasan Konservasi Perairan adalah kawasan laut yang dilindungi untuk tujuan konservasi. Mayoritas wilayah ini dikelola oleh pemerintah kabupaten di Indonesia.
Negara ini bertujuan untuk meningkatkan total luas KKP menjadi 32,5 juta hektar pada tahun 2030, yang mewakili 10% dari total wilayah laut di Indonesia.
"Namun sejauh ini, komunitas dan masyarakat belum mencapai target tersebut," tulisnya.
Seiring bertambahnya jumlah kawasan lindung, rumah tangga nelayan di Indonesia masih termasuk kelompok termiskin dari masyarakat miskin. Faktanya, statistik menunjukkan semakin sedikit orang yang memilih untuk bertahan di sektor ini.
Melindungi ekosistem penting
KKL dapat memberikan keamanan kerja bagi masyarakat pesisir, mereka yang tinggal di wilayah pesisir. Sehingga dapat menjamin produksi makanan laut yang berkelanjutan.
Untuk mencapai hal ini, Indonesia harus memasukkan ekosistem penting seperti hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang dalam perencanaan konservasi lautnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari 20% kawasan perlindungan laut di Indonesia melindungi ekosistem penting.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR