Bukti 'Pulau Terberkati'
Terdapat bukti bahwa 'Pulau Terberkati' adalah salah satu nama Pulau Kreta. Selain itu, Diodorus Siculus menyebut beberapa pulau di Aegea sebagai ‘Kepulauan Yang Terberkati'.
Diodorus Siculus adalah seorang sejarawan Yunani dari Agyrium, Sisilia. Menulis buku tentang sejarah alam semesta terdiri atas 40 jilid, yang utamanya merupakan kompilasi karya-karya kuno.
Oleh karena itu, cerita dari mitologi Yunani tentang putra Poseidon yang memerintah Pulau Yang Terberkati ini mungkin saja mengenai wilayah Peradaban Minoa.
Atlantis
Atlantis adalah kota legendaris yang dijelaskan oleh filsuf Yunani Plato sekitar tahun 429 – 347 SM. Atlantis, sebuah peradaban yang sangat kaya dan maju, tersapu ke laut dan hilang selamanya dalam sebuah cerita yang menarik imajinasi pembaca sejak saat itu.
Tanpa bukti arkeologis atau informasi substansial dari sumber selain Plato, legenda tersebut lebih banyak menimbulkan pertanyaan daripada jawaban.
Namun, salah satu teori paling terkenal tentang Peradaban Minoa adalah bahwa mereka adalah Peradaban Atlantis dalam sejarah.
Pada abad keempat SM, Plato menulis tentang Peradaban Atlantis. Peradaban Atlantis adalah sebuah peradaban kepulauan yang kaya yang mendominasi negara-negara lain dan akhirnya dikalahkan oleh Yunani.
Dari keterangan tersebut, mungkin kemiripannya dengan Peradaban Minoa terlihat jelas. Sama seperti Peradaban Minoa, Plato menggambarkan Peradaban Atlantis menguasai satu pulau utama, beberapa pulau lainnya, dan sebagian daratan di sekitarnya.
Dia menggambarkan Peradaban Atlantis sebagai pusat perdagangan internasional, sama seperti Peradaban Minoa dalam sejarahnya. Dia menggambarkan kuil yang tampak barbar tempat diadakannya permainan adu banteng, mirip dengan Istana Knossos.
Deskripsi bangsa Atlantis sebagai bangsa yang menindas bangsa-bangsa lain, termasuk bangsa Yunani. Deskripsi tersebut sangat cocok dengan gagasan yang ditemukan dalam mitologi Yunani bahwa bangsa Minoa adalah bangsa penindas yang agresif.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR