Senjata penghancur
Tembakan api Yunani terutama digunakan untuk membakar kapal musuh dari jarak yang aman. Kemampuannya untuk tetap menyala di dalam air selama jangka waktu tertentu adalah kekuatan uniknya.
Hal ini mencegah musuh memadamkan api selama pertempuran laut. Konon senjata misterius Bizantium tersebut mengeluarkan suara gemuruh yang keras dan menghasilkan banyak asap.
Api Yunani juga sangat efektif, sehingga musuh pun merasa diteror dan sering kali melarikan diri saat melihatnya.
Catatan sejarah menyebutkan bahwa api Yunani menempel di permukaan apa pun yang disentuhnya. Hebatnya, hanya bisa dipadamkan dengan campuran cuka, pasir, dan air seni bekas.
Tampaknya penemuan Kallinikos memenuhi tujuannya. Tembakan Yunani efektif dalam memukul mundur armada musuh dan mengakhiri Pengepungan Peradaban Islam Pertama di Konstantinopel pada tahun 678 M.
Hal serupa juga berhasil dilakukan selama Pengepungan oleh Peradaban Islam Kedua di Konstantinopel (717-718 M), yang kembali menyebabkan kerusakan besar pada angkatan laut mereka.
Senjata pemusnah massal yang baru ini memang begitu kuat sehingga Bizantium merahasiakan komposisinya.
Keluarga Kallinikos dan kaisar Bizantium adalah satu-satunya yang mengetahui formula rahasianya, yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Formulanya dijaga dengan sangat baik sehingga bahkan ketika musuh-musuh kekaisaran benar-benar mendapatkan api Yunani, mereka tidak dapat mereproduksinya.
Belerang, getah pinus, kapur tohor, dan bensin diyakini sebagai bahan pembuatannya. Namun tidak ada pembuatan api Yunani yang pernah dilakukan dengan bahan itu.
Ada catatan sejarah peradaban Islam menggunakan api Yunani versi mereka melawan Tentara Salib selama Perang Salib Ketujuh di abad ke-13. Pada akhirnya, rahasia resep mematikannya hilang dari sejarah.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR