Perusahaan ini mendistribusikan sepatu dari pabrikan Jepang hingga tahun 1970-an, ketika mereka memutuskan untuk mengambil lompatan dan beralih dari distributor menjadi memproduksi sepatu sendiri.
Semuanya sudah siap bagi Blue Ribbon Sports untuk mengambil langkah berikutnya, tetapi mereka belum memiliki nama untuk sepatu mereka.
Jeff Johnson, seorang pekerja pemasaran di perusahaan tersebut, pernah mendengar bahwa logo yang baik harus memiliki dua suku kata dan satu huruf yang mudah diingat.
Lima jam sebelum mengirimkan surat-suratnya, Johnson terbangun dengan “Nike” nama dewi kemenangan Yunani di kepalanya. Knight tidak menyukainya pada awalnya, tapi itu hanya masalah waktu.
Swoosh: sayap Nike
Pada tahun 1971, Knight dan Bowerman membayar $35 kepada Carolyn Davidson, seorang mahasiswa desain grafis di Portland University untuk mendesain logo. Logo ini nantinya dikenal sebagai “swoosh” dan melambangkan sayap dewi Nike dalam mitologi Yunani.
Pada tahun 1972, Nike melakukan debut resminya di lintasan atletik dalam tes di Eugene, Oregon. Selama pengujian, sepatu tersebut menarik perhatian semua orang.
Sepatu itu memiliki sol yang terinspirasi dari besi wafel, sehingga dapat meningkatkan traksi terhadap tanah lebih baik dari desain lainnya.
Saat ini, Nike telah menjadi salah satu merek olahraga terpopuler di dunia, dan banyak atlet berbeda yang memakai sepatu bermerek Nike.
Ia juga telah merilis lini pakaian dan aksesoris lainnya untuk atlet dari seluruh dunia dan masuk dalam budaya populer.
Nike: dewi kemenangan Yunani
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR