Nationalgeographic.co.id—Chimera adalah monster fantastik dengan kepala tiga yang dapat menghembuskan api yang tak terkalahkan, mengerikan dan besar. Dalam mitologi Yunani, Chimera akan dikalahkan oleh pahlawan dari Korintus bernama Bellerophon, putra Poseidon.
Korintus adalah salah satu kota kuno di satuan daerah Korintia, berada di kawasan tengah-selatan Yunani saat ini. Dalam mitologi Yunani, Bellerophon adalah anak Poseidon yang merupakan cucu Raja Sisyphus dari Korintus.
Bellerophon terlibat dalam pertempuran terkenal dengan Chimera karena dituduh oleh isti raja Tiryns. Ia dituduh telah mencoba memperkosa Stheneboia, istri raja Tiryns atau Proetus.
Stheneboia telah jatuh cinta pada Bellerophon, tetapi Bellerophon, sebagai tamu yang baik dan tidak ingin mempermalukan tuan rumahnya, tidak mau mendorongnya.
Raja Tiryns menjadi marah terhadap sang pahlawan korintus Bellerophon. Ia percaya pada istrinya dan mengirim Bellerophon untuk melayani ayah mertuanya (atau saudara dalam versi lain) Iobates, raja Lycia (di wilayah Turki modern).
Proitos bahkan memberikan pesan kepada sang pahlawan Korintus untuk disampaikan kepada Isoabates. Pesan itu berisi instruksi untuk menjauhkan Bellerophon jika ada kesempatan.
Kata-kata yang tepat dari surat beracun ini adalah: "Doakanlah, singkirkan pembawa pesan ini dari dunia; dia telah mencoba untuk memperkosa istriku, putrimu."
awalnya Iobates menyambut tamunya dengan segala hormat, mengatur serangkaian pesta yang berlangsung selama sembilan hari. Kemudian raja meminta untuk melihat surat dari menantunya.
Setelah membaca instruksi yang jahat yang diukir di atas lilin, Iobates memberikan tugas yang sangat berbahaya kepada sang pahlawan Korintus, yaitu membunuh Chimera.
Seperti yang diketahui, Chimera adalah makhluk fantastis yang menghembuskan api, memiliki tubuh singa, ekor ular, dan kepala kambing yang menonjol dari punggungnya.
Hesiod memberikan deskripsi berikut dalam karyanya, "Theogony": "Chimera, yang menghembuskan api yang tak terkalahkan, mengerikan dan besar serta gesit dan perkasa."
"Dia mempunyai tiga kepala: yang satu adalah kepala singa yang bermata garang, yang satu lagi kepala kambing betina, yang satu lagi kepala ular, dan kepala naga yang perkasa."
Bentuk aneh makhluk aneh ini dianggap sebagai keturunan Typhon, monster dengan 100 kepala bernapas api yang mengeluarkan semua suara di dunia hewan.
Kemudian Echidna, monster setengah ular, setengah wanita yang juga melahirkan Cerberus, anjing berkepala tiga yang menjaga gerbang Hades.
Dalam versi alternatif, terutama dalam Iliad karya Homer, Chimera dibesarkan oleh Amisodarus. Bellerophon dapat menggunakan kuda bersayapnya Pegasus dan dia berhasil terbang di atas Chimera.
Ia berulang kali menembakkan panah ke punggung monster itu dengan busurnya. Chimera yang melemah akhirnya terbunuh ketika Bellerophon menempelkan segumpal timah di ujung tombaknya dan menusukkannya ke mulut monster itu.
Nafas membara makhluk itu melelehkan timah yang kemudian mengalir ke tenggorokannya dan memadat di organ vitalnya.
Chimera dalam mitologi Yunani
Ada kemungkinan bahwa mitos Bellerophon didasarkan pada suatu realitas sejarah. Lereng Gunung Olympus di Lycia hingga saat ini masih terbakar oleh nyala api yang berasal dari curahan gas alam (yanar dalam bahasa Turki).
Lebih jauh lagi, ada kemungkinan bahwa seorang pemburu setempat memang membunuh seekor singa dan ular yang mengganggu, sehingga memunculkan legenda pahlawan pembunuh di mana hewan-hewan tersebut digabungkan menjadi satu.
Robin Lane Fox juga mencatat bahwa akar kata api dalam bahasa Semit adalah chmr. Apakah makhluk api ini menjadi Chimera?
Teori alternatifnya adalah bahwa Chimera melambangkan dewi kuno yang melambangkan Tahun Suci yang dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing dengan simbolnya sendiri: singa untuk musim semi, kambing untuk musim panas, dan ular untuk musim dingin.
Bellerophon, mewakili orang-orang Yunani, mungkin juga melambangkan penaklukan historis masyarakat Caria kuno, yang menyembah dewi bulan yang simbol kalendernya adalah Chimera.
Terakhir, penjinakan Pegasus oleh Bellerophon mungkin mencerminkan aspek lain dari cerita yang sama, karena kuda adalah simbol dewi bulan ini.
Penggambaran dalam Seni mitologi Yunani
Bellerophon, Pegasus, dan Chimera pertama kali muncul pada tembikar Korintus pada pertengahan abad ke-7 SM. Ketiganya ditampilkan bersama-sama di piring bergambar merah oleh pelukis Baltimore dari Apulia di Italia selatan.
Kemudian ketiganya juga ditampilkan pada paruh kedua abad ke-4 SM, yang menunjukkan umur panjang cerita tersebut dalam seni.
Chimera muncul sendiri pada barang-barang Korintus dari abad ke-7 hingga ke-6 SM dan pada amphorae bergambar hitam abad ke-6 SM dari Etruria selatan. Chimera, seperti Medusa, juga merupakan motif dekoratif umum dalam seni dan arsitektur.
Sementara itu, Pegasus terkenal muncul pada koin Korintus pada abad ke-6 dan ke-5 SM. Menariknya, tidak ada penggambaran tembikar Yunani yang menggambarkan Bellerophon melawan Amazon atau Solymoi.
Kisah pahlawan Korintus Bellerophon menjadi tema utama dalam tiga drama yang ditulis oleh dua dari para penulis besar tragedi Yunani, yaitu Sophocles (sekitar 496-406 SM) dan Euripides (sekitar 484-407 SM). Hanya garis besar atau fragmen tersisa dari ketiga karya tersebut.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR