Sering kali, Apep hampir memakan piringan matahari, sehingga terjadilah gerhana. Untungnya, Ra dan para pembela di atas kapal tongkangnya selalu berhasil berjuang bebas dari bayang-bayang ular.
Peri di mitologi Persia kuno
Peri di Persia Kuno membuktikan bahwa perubahan budaya yang memadai dapat menghapus semua kesalahan kosmik.
Pada abad ke-6 SM, Peri adalah makhluk humanoid kecil bersayap dalam tradisi Persia pra-Zoroastrian. Seperti makhluk “peri” lainnya dalam mitos dunia, hubungan mereka dengan manusia berkisar dari kebajikan biasa hingga kehancuran yang kejam.
Menurut sejarawan Carol Rose, Peri mungkin membantu Anda keluar dari kesulitan, merusak tanaman, atau menggelapkan matahari.
Peri terus menjalankan peran ini selama lebih dari satu milenium, hingga kebudayaan Islam menulis ulang mereka sebagai malaikat jatuh yang bertobat. Kisah-kisah selanjutnya menggambarkan penebusan dosa mereka sebagai hal yang lengkap dan pada akhir milenium pertama. Peri bahkan muncul dalam puisi epik Syahnameh sebagai pelayan setia raja-raja duniawi.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR