Seiring bertambahnya usia Helen, kecantikannya menjadi terkenal di seluruh Yunani, dan para pelamar dari berbagai penjuru datang untuk melamarnya. Akhirnya, Tyndareus memilih Menelaus, raja Sparta, sebagai suaminya.
Mitos Zeus dan Leda tidak berakhir dengan kelahiran Helen dan Pollux. Bertahun-tahun kemudian, Helen diculik oleh Paris, seorang pangeran Troya, yang kemudian berujung pada Perang Troya yang terkenal.
Konon, Dani menjelaskan, penculikan tersebut didalangi oleh para dewa, yang ingin membalas dendam kepada manusia atas keangkuhan mereka.
“Zeus, khususnya, marah pada manusia dan melihat Perang Troya sebagai cara untuk menghukum mereka,” jelas Dani.
Versi Alternatif dari Mitologi Zeus dan Leda
Seperti mitologi Yunani umumnya, dalam kisah Zeus dan Leda, terdapat beberapa kisah alternatif dengan lika-likunya tersendiri. Hal ini membuat kisah Zeus dan Leda menjadi lebih menarik.
Meskipun elemen-elemen dasar dari cerita ini tetap sama, terdapat variasi dalam bagaimana peristiwa-peristiwa yang terjadi dan karakter-karakter di dalamnya
Dalam satu versi, setelah Zeus menggoda Leda dalam bentuk angsa, ia hamil dengan dua telur. Telur tersebut menetas menjadi empat anak: saudara kembar Castor dan Pollux, serta saudara perempuan Clytemnestra dan Helen.
Namun, tidak seperti dalam versi mitos tradisional, Castor dan Pollux adalah makhluk fana, sedangkan Clytemnestra dan Helen adalah makhluk dewata.
Dalam versi mitos lain, dewa cinta, Eros, memainkan peran penting. Saat Zeus mendekati Leda dalam bentuk angsa, Eros menembakkan anak panah ke arah Leda, menyebabkannya jatuh cinta pada burung itu. Panah tersebut juga menyebabkan Zeus merasakan hasrat yang kuat terhadap Leda.
Dalam Versi mitos yang agak berbeda, bukan Zeus yang mendekati Leda dalam bentuk angsa, melainkan Aphrodite, dewi cinta.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR