Dengan demikian, Epirus dapat bertahan pada tahun-tahun awal kekuasaan Latin. Namun setelah beberapa tahun, Michael telah membangun pasukan yang cukup besar dan melawan orang Latin.
Dia merebut kembali sebagian Thessaly, termasuk kota utama Larissa, dan merebut kembali pulau penting Corfu dan pelabuhan utama Adriatik Durazzo dari Venesia.
Setelah Michael meninggal pada tahun 1215 M, saudara tirinya Theodore I Komnenos Doukas (memerintah 1215-1230 M) akan memimpin Epirus ke puncak kejayaannya sebelum menderita kekalahan telak.
Di bawah Theodore, Epirus mencoba memulihkan Kekaisaran Bizantium. Pada tahun 1217 M, ketika Kaisar Latin Peter dari Courtenay (memerintah 1216-1217 M) mencoba melintasi wilayah Epirote, Theodore menangkapnya.
Theodore kemudian memimpin pasukan Epirote dalam serangkaian penyerangan yang sukses. Ia mengusir orang-orang Latin dari Thessaly, memukul mundur orang-orang Bulgaria.
Kemudian pada tahun 1224 M, ia berhasil merebut kembali Tesalonika, kota kedua bekas Kekaisaran Bizantium.
Pada tahun 1227 M, Theodore dinobatkan sebagai kaisar Romawi oleh uskup agung Kristen Ortodoks di Ohrid. Kekaisaran Tesalonika kini telah berdiri dan tampaknya berada di titik puncak untuk menciptakan kembali Kekaisaran Bizantium.
Pada tahun 1230 M, Theodore telah merebut Adrianople dan berada dalam jarak serang dari Konstantinopel. Namun alih-alih menyerang Kontantinopel, Theodore malah berbelok ke utara untuk melawan Bulgaria.
Pada tanggal 9 Maret 1230 M, Bulgaria di bawah Tsar Ivan Asen II (memerintah 1218-1241 M) menghancurkan pasukan Epirote di Pertempuran Klokotnitsa.
Theodore ditawan dan pasukan Bulgaria dikerahkan ke Makedonia dan Epirus. Peluang Epirus untuk memulihkan Kekaisaran Bizantium hilang di lapangan di Klokotnitsa.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR