Terlepas dari perannya yang menonjol sebagai utusan para dewa, tidak ada kuil yang dibangun untuk Iris.
Para ahli menduga hanya ada sedikit aktivitas pemujaan terhadap dewi tersebut, selain dari catatan para Delian yang menawarkan kue yang terbuat dari gandum, madu, dan buah ara kepadanya.
Meski digambarkan sangat indah, hanya sedikit patung yang dibuat yang menggambarkan Iris. Namun, dia sering digambarkan dalam lukisan vas. Salah satu dari sedikit patung Iris Yunani kuno ditemukan di pedimen barat Parthenon.
Iris & Perang Troya
Setelah Hera merencanakan pernikahan megah untuk Nereid Thetis dan Raja Peleus dari Phthia, dia mengirim Iris ke Raja Peleus untuk memberitahunya agar mempersiapkan acara besar tersebut.
Pernikahan ini akan menjadi katalisator rangkaian peristiwa yang berujung pada Perang Troya. Iris disebutkan beberapa kali dalam seri buku Iliad karya Homer, sering kali dalam penyamaran, untuk menyampaikan pesan penting atau muncul di medan perang.
Dalam Buku 2, Iris dengan cepat melakukan perjalanan ke pasukan Troya dan, meniru suara Pangeran Polites dari Troy. Ia memperingatkan mereka bahwa orang-orang Yunani telah tiba di Troy.
Pangeran Hector dari Troy menyadari bahwa ini adalah pesan dari para dewa dan memberikan seruan kepada pasukan Troya untuk mempersiapkan diri.
Di Buku 3, Iris sekali lagi menyamar, kali ini sebagai Laodice, putri Raja Priam. Dia menemui Helen dan memberitahunya bahwa Paris dan Menelaus akan berduel.
Setelah Aphrodite dilukai oleh Raja Diomedes dari Argos di Buku 5, Iris membawanya dari medan perang ke tempat yang aman dan membawanya pergi ke Gunung Olympus dengan kereta Ares.
Dalam Buku 8, Hera dan Athena tidak menaati perintah Zeus dan berencana membantu bangsa Akhaia. Zeus mengirim Iris untuk menghentikan mereka dan memerintahkannya untuk menyampaikan pesan kepada Pangeran Hector.
Zeus memerintahkan Hera untuk memanggil Iris dan Apollo. Sehingga Iris dapat memerintahkan Poseidon mundur dari medan perang dan Apollo dapat mendorong Pangeran Hector untuk bertarung sekali lagi.
Mereka segera mematuhi perintahnya, dan Iris memberi tahu Poseidon bahwa dia harus kembali kepada para dewa atau lautnya.
Jika tidak, dia harus menjawab langsung kepada Zeus. Meski enggan mengikuti perintahnya, Iris mengingatkannya bahwa ia sebaiknya mengindahkan peringatan Zeus.
Source | : | Greek Reporter,World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR