Dengan bentuk gagangnya yang melengkung, falcata tidak hanya memberikan kenyamanan pada penggunanya, namun juga perlindungan pada saat menyerang maupun bertahan.
Saat tidak digunakan, falcata berada di dalam sarung yang terbuat dari kayu berlapis kulit. Ukurannya sama dengan bilahnya dan biasanya diletakkan di ikat pinggang.
Umumnya pedang ini memiliki bilah bermata satu. Namun, dalam sejarahnya, ada beberapa variasi falcata yang memiliki bilah bermata dua. Variasi ini tidak seumum falcata dengan bilah bermata satu, tetapi beberapa catatan sejarah dan temuan arkeologis menunjukkan adanya falcata dengan bilah ganda.
Pedang falcata memiliki berat sekitar 1,3 kilogram. Meskipun pedang ini sangat pendek, ketebalan dan bentuk bilah membuatnya menjadi berat.
“Beratnya adalah alasan utama mengapa pedang ini sangat mematikan dalam tebasannya. Dalam naskah sejarah, dikatakan bahwa Falcata dapat membelah baju besi orang Romawi menjadi dua,” jelas Juliana.
Sejarah Pedang Falcata
Pedang Falcata adalah pedang kuno yang sebagian besar ditemukan dan digunakan di Semenanjung Iberia. Jenis pedang ini telah digunakan selama ratusan tahun di dunia kuno sebagai senjata pasukan infanteri dan kavaleri.
Konon pedang ini mampu memotong apa saja. Bahkan, beredar cerita di antara prajurit Romawi, falcata mampu mematahkan helm perang mereka.
“Kualitas Falcata membuat orang Romawi meningkatkan armor mereka dan mengubah bentuk dan bentuk senjata mereka,” jelas Juliana. “Hal ini diyakini bahwa alasan utama mengapa Hannibal memiliki begitu banyak keberhasilan dalam perang Punic dan terutama dalam pertempuran Cannae, sebagian besar karena penggunaan falcata Iberia.”
Asal-usul falcata adalah pedang Iberia yang dikembangkan dan diproduksi tepat setelah besi mulai digunakan di Eropa barat. Namun, ada beberapa sejarawan yang tidak setuju tentang asal-usulnya.
Tedapat teori bahwa pedang falcata adalah jenis pedang Celtic yang sangat tua. Ketika Besi pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Semenanjung Iberia oleh bangsa Celtiberia, falcata diproduksi dan dibuat.
Di sisi lain, beberapa orang mengklaim bahwa ini adalah pedang yang sangat awal, berasal dari sabit biasa. Ketika besi diperkenalkan ke Iberia, orang-orang menggunakan pisau pendek sederhana untuk kegiatan memotong sehari-hari. Seiring berjalanya waktu, senjata ini digunakan dalam pertempuran dan berevolusi menjadi falcata yang menakutkan.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR