Fazlur Rahman, perwakilan tim AMIN, mengungkapkan bahwa rencana yang akan dilakukan oleh kandidat berupa aktivitas yang beragam. Penanganannya tidak hanya di kota, melainkan juga di pedesaan.
Anggaran yang akan disediakan pada pedesaan akan berfokus pada infrastruktur yang juga mendukung pengelolaan sampah. Hal itu perlu ditopang oleh aspek hukum, teknis, dan sosial budaya yang ada pada suatu daerah. Penanganannya pun harus dilakukan secara kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta.
Gembong Primadjaja, perwakilan pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mengungkapkan bahwa jika kandidat terpilih akan mengupayakan modernisasi teknologi pengelolaan sampah.
Pasangan ini menilai bahwa permasalahan sampah adalah kunci bagi kesehatan masyarakat. Pengelolaan yang baik ini pada akhirnya bisa mendorong pengentasan masalah stunting. "[Stunting,] Penyebabnya adalah masalah sampah. Sampah bisa menjadi perusak sumber daya di lingkungan seperti udara, tanah, air, dan lain-lain."
Oleh karena itu, pengelolaan sampah harus dikelola secara optimal dengan teknologi yang efektif. Penggunaan teknologi juga diterapkan dari pengangkutan, penjemputan, dan distribusi dari lingkungan masyarakat.
Pengoptimalan pengelolaan sampah lewat teknologi sering dianggap bermasalah secara biaya karena dianggap "sebagai bisnis yang harus dibiayai negara". Padahal, lanjut Gembong, sudah ada sarana yang memadai. Maka, pengelolaan sampah harus dilakukan secara kerja sama baik oleh pemerintah, stakeholder seperti korporasi, dan saran dari para ahli.
Pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk menangani sampah. Gibran yang pernah menjabat sebagai Walikota Solo pernah terlibat dalam kegiatan permasalahan sampah.
Jeff Siahaan, perwakilan tim Prabowo-Gibran menerangkan bahwa kandidatnya akan melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. "Kita bukan membangun teknologinya, tetapi membangun basisnya, dari rumah. Pemilahan berbasis masyarakat," ungkapnya.
Dalam sistem yang dijanjikan, pengelolaan sampah akan terintegrasi dengan berbagai pihak seperti perbankan, retail, dan sektor perekonomian. Integrasi ini, bersama sistem dan hukum, akan mendorong pihak-pihak tersebut untuk punya kepedulian, tutur Jeff.
"Setiap daerah punya masalah yang berbeda-beda. Makanya, lewat masyarakat, inisiasinya seperti yang dilakukan di Banyumas. Tidak akan ada lagi buang sampah organik. Kita buat semua jenis sampah dikelola," lanjut Jeff.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR