Mereka membangun benteng, mempertahankan lokasi strategis, dan bertempur. Maka lahirlah Kesatria Hospitaller, sebuah organisasi yang berkomitmen untuk merawat orang sakit dan mempertahankan wilayah Kristen di Tanah Suci.
Peran Kesatria Hospitaller dalam Sejarah Perang Salib
Setelah pembentukan pasukan militer mereka, Hospitaller dengan cepat tumbuh menjadi salah satu kekuatan tempur Kristen yang paling tangguh di Tanah Suci.
Mereka berpartisipasi dalam kampanye dan pertempuran besar, antara lain Pengepungan Ascalon (1153), Pertempuran Hattin (1187), dan Pengepungan Acre (1191).
Keluarga Hospitaller dikenal karena keberanian dan disiplin mereka, sering kali menjadi barisan depan atau barisan belakang tentara Tentara Salib.
Kesatria Hospitaller tidak bertindak sendirian dalam upaya bela diri mereka. Mereka sering berperang bersama Kesatria Templar, ordo militer terkemuka lainnya.
Meskipun mereka memiliki tujuan dan musuh yang sama, kedua ordo tersebut juga merupakan saingan, bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan pengaruh.
Kesatria Teutonik, awalnya merupakan persaudaraan rumah sakit seperti Hospitaller, juga muncul sebagai ordo militer selama Perang Salib Ketiga.
Meskipun berbasis terutama di wilayah Baltik, mereka kadang-kadang berkoordinasi dengan Hospitaller di Tanah Suci.
Krisis di Tanah Suci
Pada akhir abad ke-13, situasi politik dan militer di Tanah Suci semakin berbahaya bagi kekuatan Kristen. Namun, kampanye-kampanye ini tidak banyak mencapai hasil dalam hal merebut kembali wilayah-wilayah Kristen di Tanah Suci.
Pukulan sesungguhnya datang dengan jatuhnya Acre pada tahun 1291. Acre, benteng besar terakhir negara-negara Tentara Salib, dikepung oleh Mamluk, sebuah kasta militer
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR