Sampel dari tata surya kuno
Wahana antariksa milik NASA OSIRIS-REx mendarat di Utah, AS, pada September lalu. Kapsul yang dibawanya berisi sampel dari asteroid Bennu yang begitu menjanjikan untuk menyingkap masa awal tata surya dan pembentukan kehidupan di Bumi. Penelitian ini masih berlanjut oleh para ilmuwan di berbagai negara.
Meski demikian, misi wahana OSIRIS-REx belum berhenti. NASA berencana untuk mempelajari asteroid Apophis yang dijuluki "Dewa Kekacauan" yang mendekati Bumi. Rencananya, wahana tersebut akan bertemu dengan Apophis pada April 2029, tetapi tidak mendarat.
Kelak, penelitian terhadap batu "Dewa Kekacauan" ini akan memberikan pemahaman baru tentang susunan kimia yang terkandung di dalam batuan tersebut.
Gelombang besar dari ruang dan waktu
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi frekuensi rendah yang bergerak melalui galaksi. Gelombang kosmis ini mungkin dihasilkan dari lubang hitam supermasif yang berinteraksi dan menyatu pada jarak miliaran tahun cahaya. Temuan ini diungkap dalam laporan Juni silam.
Para peneliti berpendapat, temuan ini menunjukkan bahwa masa awal alam semesta memiliki jauh lebih banyak lubang hitam raksasa. Menyingkap lebih banyak tentang gelombang gravitasi jenis baru ini dapat memberikan wawasan tentang asal usul alam semesta beserta zat dan kekuatan kosmis yang menggeraknya.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR