“Sesuatu berubah,” kata Alterauge.
Wabah membunuh banyak orang lebih cepat dibandingkan kemampuan masyarakat untuk mengatasinya. Saat itu, pemandangan dan suara mayat yang membusuk sudah menjadi hal yang umum dan meresahkan. Mayat akan membengkak dan bergeser. Usus orang mati yang berisi gas akan mengeluarkan suara-suara yang mengganggu dan tidak terduga. Daging membusuk dan mengering dengan cara yang tidak bisa dijelaskan. Pembusukan membuat rambut dan kuku tampak tumbuh sementara daging di sekitarnya menyusut.
“Tubuh yang membusuk itu bergerak, mengeluarkan suara pukulan. Sepertinya mereka memakan diri sendiri dan kain kafan mereka,” kata Alterauge.
Dalam sejarah Abad Pertengahan, orang-orang Eropa mencoba menjelaskan apa yang mereka lihat dan dengar. Jadi, mereka mungkin memanfaatkan gagasan tentang mayat hidup yang sudah beredar di komunitas Slavia di Eropa Timur.
“Kami tidak memiliki konsep vampir di Jerman,” kata Alterauge. “Tapi ada gagasan tentang mayat yang berpindah-pindah yang diimpor ke Eropa barat dari wilayah Slavia ke timur. Hal ini terjadi tidak lama setelah wabah wabah pertama merebak pada pertengahan tahun 1300-an.
Apakah benar ada mayat hidup dalam sejarah abad pertengahan?
Sebelum tahun 1300-an, ada cerita tentang hantu penolong yang kembali untuk memperingatkan atau membantu orang yang mereka cintai. Namun di zaman wabah, bentuk mereka berbeda. Mereka kembali dalam wujud mayat hidup yang berjalan.
“Peralihan ke roh jahat ini terjadi sekitar tahun 1300 atau 1400,” kata Matthias Toplak, arkeolog di Universitas Tubingen.
Beralih ke cerita rakyat Abad Pertengahan untuk mendapatkan petunjuk, Alterauge dan rekan penulisnya menemukan kisah nachzehrer. Nachzehrer diterjemahkan sebagai pemakan mayat. Sosok ini adalah mayat yang gelisah dan lapar yang memakan diri sendiri dan kain kafan mereka. Mereka juga “menghabisi” kekuatan kerabat mereka yang masih hidup.
“Sumber sejarah mengatakan nachzehrer disebabkan oleh kematian yang tidak biasa atau tidak terduga,” kata Alterauge. “Ada teori bahwa seseorang menjadi nachzehrer jika dia adalah orang pertama di komunitas yang meninggal selama epidemi.”
Di era pandemi di Eropa, legenda tersebut memiliki logika yang menarik. Ketika kerabat dekat korban mulai mengalami sakit dan pingsan setelah pemakaman, mereka seolah-olah mendapat panggilan dari kubur.
“Latar belakang dari semua kepercayaan supernatural ini pastilah kematian mendadak beberapa individu dari satu masyarakat,” kata Toplak. “Masuk akal jika orang-orang menyalahkan roh gaib dan mengambil tindakan untuk mencegah orang mati kembali.”
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR