Perseus adalah putra dewa Zeus dan wanita fana Danae. Zeus datang ke Danae dalam bentuk hujan emas, dan Perseus lahir dari persatuan mereka.
Ketika Perseus sudah dewasa, dia dikirim dalam misi oleh raja Polydectes untuk membunuh Medusa, yang tatapannya bisa mengubah orang menjadi batu.
Dengan bantuan para dewa, Perseus memperoleh pedang ajaib dan perisai reflektif, yang ia gunakan untuk memotong kepala Medusa tanpa melihat langsung ke arahnya. Dia kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata dalam pertempuran lainnya.
Selain itu, Perseus menyelamatkan Andromeda, putri raja Etiopia, yang dirantai di batu sebagai korban monster laut.
Theseus adalah putra Aegeus, raja Athena dan ibunya, Aethra. Ketika dewasa, dia memulai perjalanan untuk menemukan ayahnya, yang telah meninggalkan pedang dan sepasang sandal di bawah batu untuk dia temukan.
Setelah banyak petualangan, Theseus tiba di Athena dan disambut oleh ayahnya, yang pada awalnya tidak mengenalinya. Theseus pun menjadi tokoh populer di Athena, dan dia dipilih oleh masyarakat untuk menjadi salah satu dari tujuh pemuda yang dikirim sebagai penghormatan ke pulau Kreta untuk dikorbankan kepada Minotaur, makhluk setengah banteng dan manusia yang mengerikan.
Theseus mengajukan diri untuk menjadi salah satu peserta dan berjanji kepada ayahnya bahwa dia akan kembali hidup-hidup.
Ketika tiba di Kreta, dia bertemu dengan putri Ariadne, yang jatuh cinta padanya dan memberinya seutas benang untuk membantunya menemukan jalan keluar dari labirin tempat Minotaur disimpan.
Menggunakan benang untuk membimbingnya, Theseus berhasil melewati labirin dan berhasil mengalahkan Minotaur, membebaskan masyarakat Athena dari kewajiban mengirimkan upeti ke Kreta.
Setelah kemenangannya atas Minotaur, Theseus kembali ke Athena, di mana ia terus melakukan banyak perbuatan besar, termasuk penyatuan kota dan pembuatan kode hukum. Dia juga seorang pejuang yang terampil, dan bertempur dalam banyak pertempuran untuk membela Athena dan rakyatnya di mitologi Yunani.
Source | : | thought.co,History |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR