Tidak ada catatan rinci mengenai Kekhanan Rouran. Kehidupan kekuasaan ini terdiri dari pimpinan klan. Sumber sejarah yang diandalkan sejarawan adalah prasasti dan catatan Tiongkok Dinasti Han. Kehancuran Kekhanan ini kemungkinan yang melatari kedatangan bangsa Avar di Eropa Timur.
Setelah itu, kawasan Mongolia di bawah bangsa Turki seperti Kekhanan Turki Pertama dan Kekhanan Turki Kedua. Namun, di sisi timur, bangsa Khitai yang masih satu budaya dengan bangsa Mongol mendirikan Dinasti Liao (907-1125) di Tiongkok.
Kekaisaran ini berdiri setelah kejatuhan Dinasti Tang pada abad kesepuluh Masehi. Selanjutnya, Dinasti Liao jatuh akibat pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Jurchen di Manchuria. Dinasti itu pun diganti oleh Dinasti Jinn pada 1125 dengan penangkapan Kaisar Tianzuo.
Kebangkitan bangsa Mongol
Selama penguasaan Dinasti Jurchen Jin, bangsa Mongol takluk kepada penguasanya. Bangsawan Khitai yang sebelumnya berkuasa dari Dinasti Liao, kabur ke wilayah barat dengan mendirikan Qara Khitai atau Dinasti Liao Barat yang berumur pendek.
Sementara di dataran Mongolia sendiri, beberapa suku dan klan bangsa Mongol tergabung dalam konfederasi yang longgar pada abad ke-12. Konfederasi ini disebut sebagai Khamag Mongol yang memainkan peran penting untuk mengelola masyarakat, setelah Dinasti Liao jatuh.
Dalam konfederasi ini, mereka kerap menangkis serangan Dinasti Jinn. Khan pertama mereka adalah Khabul Khan dari klan Borjigin.
Konfederasi ini rapuh secara politik. Tidak jarang, klan bersekutu dan bermusuhan satu sama lain, sehingga kerap terjadi perang saudara. Pergantian Khan Agung kerap membawa keributan antarklan yang pada akhirnya mengalami kekosongan politik pada 1189.
Salah satu yang mencolok adalah Temujin yang berasal dari suku Khiyad. Dia menjadi Khan untuk Khamag Mongol saat kekosongan kekuasaan berlangsung.
Namun, kondisinya tidak mudah karena ada ancaman datang dari bangsa Tatar dari kawasan Manchuria (kawasan tepi timur Rusia dekat Pulau Sakhalin). Temujin menyatukan semua kelompok klan yang saling bertikai, sehingga membuatnya digelar sebagai Genghis Khan.
Keberhasilannya mempersatukan seluruh klan dan suku diklaim sebagai titah dari langit. Klaim itu diserukan olehnya kepada masyarakatnya yang memeluk agama Tengrisme, agama asli bangsa Mongol.
Peter Jackson dalam The Mongols and the West (1221-1410) menyebut Temujin membuat bangsa Mongol sangat kuat. Bangsa ini bukan lagi menjadi sasaran bagi bangsa asing, melainkan melancarkan serangan ke negara-negara tetangga sejak 1209. Serangan pertamanya adalah ke Xia Barat dan Dinasti Jin.
Kemampuan milier mereka sudah berkembang berabad-abad lamanya sebagai penunggang kuda dan pemanah. Bahkan, kampanye militer meluas hingga 1218, dengan salah satu jenderalnya bernama Jabe, berhasil menganeksasi sebagian wilayah Qara Khitai. Pada waktu yang sama, perluasan ke barat dimulai ketika Kekaisaran Khwarazmian di Asia Tengah memprovokasi.
Dari sini, babak Kekaisaran Mongol dimulai untuk memperluas kuasanya dari dunia timur hingga ke barat dalam sejarah abad pertengahan.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR