Demikian pula, olahraga lain seperti tombak dan berburu tidak hanya diizinkan tetapi juga merupakan bagian dari budaya luhur. Jousting (seni bela diri), olahraga kaum bangsawan, adalah pertunjukan keterampilan bela diri, kesatriaan, dan keberanian.
Kegiatan-kegiatan ini dipandang sebagai kegiatan mulia, sangat berbeda dengan sepak bola, yang sebagian besar merupakan permainan rakyat jelata dan tidak memiliki kesan aristokrat seperti berburu.
Sepak Bola Mengancam Keamanan Publik
Pada tahun 1541, Henry VIII mengeluarkan dekrit yang lebih komprehensif yang kembali menargetkan sepak bola.
Salah satu alasan utama pelarangan ini adalah anggapan bahwa sepak bola mengancam ketertiban dan keamanan publik.
Permainan ini sering dimainkan di desa-desa dan jalan-jalan kota, terkenal kejam dan sulit diatur, menyebabkan cedera dan terkadang bahkan kematian.
Kekhawatiran terhadap keselamatan publik ini cukup signifikan bagi pihak berwenang untuk memandang sepak bola sebagai sumber kekacauan sosial dan bukan sebagai hiburan yang tidak berbahaya.
Alasan penting lainnya atas pelarangan ini adalah keyakinan bahwa sepak bola mengalihkan perhatian masyarakat dari aktivitas yang lebih produktif dan bermanfaat, terutama yang berguna untuk pertahanan negara.
Selama abad ke-16, Inggris sering terlibat dalam konflik militer, dan monarki sangat menekankan upaya mempertahankan kekuatan militer yang kuat dan siap pakai
Raja-raja pada masa ini, termasuk Henry VIII, khawatir waktu yang dihabiskan untuk bermain sepak bola bisa lebih dimanfaatkan untuk mengasah keterampilan yang relevan dengan pertahanan negara.
Seberapa Sukses Pelarangan Sepak bola?
Keputusan kerajaan, seperti yang dikeluarkan oleh Raja Edward III pada tahun 1363 dan diperkuat oleh raja-raja berikutnya termasuk Henry VIII, menghadapi banyak tantangan dalam penegakan hukum karena popularitas permainan ini.
Pemerintah setempat bertanggung jawab untuk menegakkan larangan tersebut seringkali kesulitan untuk menertibkan olahraga yang sedang antusias digandrungi masyarakat.
Tanggapan masyarakat terhadap larangan tersebut sebagian besar berupa pembangkangan. Bagi banyak orang, sepak bola lebih dari sekedar permainan, itu adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat dan sumber kebanggaan dan identitas lokal.
Penegakan larangan dan tanggapan masyarakat terhadap larangan tersebut mencerminkan ketegangan antara kelas penguasa dan masyarakat umum.
Sepak bola menjadi simbol perlawanan rakyat jelata terhadap kontrol dan regulasi yang melanggar adat istiadat dan hiburan tradisional mereka oleh para elit dalam sejarah Abad Pertengahan.
Perlawanan ini bukan hanya mengenai olahraga namun merupakan bagian dari narasi perjuangan sosial dan budaya yang lebih luas di Inggris yang berubah dengan cepat.
Source | : | History |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR