Setidaknya seorang penulis kuno, Orosius, mengatakan bahwa Thule tidak hanya berada di utara tetapi juga di barat Inggris dan Irlandia. Referensi ini sangat seperti mendeskripsikan Islandia.
Di sisi lain, usulan yang relatif baru adalah bahwa Thule identik dengan Smola, sebuah pulau di lepas pantai Norwegia.
Argumen untuk hal ini didasarkan pada fakta bahwa peta Ptolemy menunjukkan Skotlandia, bagian utara Inggris, posisinya miring sehingga mengarah ke timur, bukan utara.
Kemungkinan besar, kesalahan yang menyebabkan hal ini mungkin berarti bahwa Thule sebenarnya adalah sebuah pulau di sebelah timur Skotlandia dan para ahli geografi kuno salah menafsirkannya sebagai pulau di utara.
Pulau Smøla di Norwegia terletak di timur laut Skotlandia. Namun, hal ini tidak mungkin dilakukan, karena catatan Pytheas memperjelas bahwa dia tidak dapat melakukan perjalanan lebih jauh ke utara karena kondisi laut.
Sebaliknya, akan mudah untuk terus menyusuri pantai Norwegia ke utara melewati Smola.
Pulau Thule tepat di utara Inggris
Kenyataannya, penggunaan kesalahan kartografi berdasarkan peta Ptolemeus dari abad pertama tidaklah meyakinkan ketika membahas catatan Pytheas, yang menulis pada abad keempat SM.
Dari sejumlah penulis kuno, kita dapat melihat bahwa Pytheas sangat jelas tentang lokasi pulau Thule.
Pytheas dengan jelas menggambarkan Thule sebagai sebuah pulau yang berjarak enam hari perjalanan ke utara Inggris.
Islandia dan Smøla berjarak sekitar 500 dari ujung utara Inggris. Ini jauh lebih jauh dari yang ditunjukkan oleh pelayaran enam hari Pytheas.
Hal ini juga bertentangan dengan Strabo ketika berbicara tentang kisah Pytheas, yang menyebut Thule sebagai “yang paling utara dari Kepulauan Britania Raya.”
Jelas bahwa Thule tidak mungkin berada jauh dari Inggris. Saat bepergian langsung ke utara Inggris, kita sampai di Kepulauan Faroe, yang jaraknya hanya sekitar 230 mil.
Bagaimana dengan gambaran Pytheas tentang orang-orang di sana?
Menurut penelitian arkeologi modern, kepulauan Faroe tidak berpenghuni pada zaman kuno.
Meskipun hal ini memang tidak konsisten, permasalahan yang sama juga terjadi pada Islandia, satu-satunya kandidat yang realistis. Mungkin penelitian lebih lanjut akan mengungkap bukti adanya pemukiman sebelumnya.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR