Nationalgeographic.co.id—Pulau Thule adalah pulau yang misterius dan legendaris dalam mitologi Yunani. Tidak seperti pulau lainnya dalam mitologi Yunani, lokasi pulau ini sangat berbeda.
Seperti diketahui, sebagian besar tempat dalam mitologi Yunani dalam catatan Yunani kuno dapat ditemukan di sekitar Mediterania. Namun, satu lokasi dari mitologi Yunani sangat berbeda, yaitu pulau Thule.
Menurut catatan Yunani kuno, pulau Thule yang legendaris berada di suatu tempat di dekat Inggris dan tampaknya merupakan bagian paling utara dari dunia yang dihuni.
Jadi, apa yang sebenarnya kita ketahui tentang pulau misterius ini?
Pytheas dari Massalia
Thule pertama kali muncul dalam catatan sejarah dalam tulisan Pytheas dari Massalia. Kota asal Massalia, adalah koloni Yunani kuno di selatan Gaul, tempat Marseille di Prancis saat ini berada.
Massalia merupakan suatu koloni Yunani yang didirikan sekitar tahun 600 SM di pesisir Laut Tengah yang sekarang bagian dari kota Marseille, Prancis.
Koloni ini didirikan oleh masyarakat Ionia dari Fokaia, Anatolia bagian barat. Setelah Fokaia direbut oleh bangsa Persia pada tahun 545 SM, sebagian besar penduduk Fokaia melarikan diri menuju koloni tersebut
Pytheas sendiri adalah seorang penjelajah. Dari rumahnya di Gaul selatan, ia menjelajahi wilayah sekitar Inggris, mengelilinginya sepenuhnya.
Namun, Pytheas tidak berhenti di Inggris. Dia ingin terus menjelajah lebih jauh, jadi dia melanjutkan perjalanan ke utara.
Sayangnya, tidak ada orang yang memiliki tulisan aslinya atau salinan langsungnya. Kita harus mengandalkan referensi pada catatannya dalam tulisan para sejarawan dan ahli geografi di kemudian hari.
Dari catatan selanjutnya, kita mengetahui bahwa Pytheas akhirnya sampai di bagian laut yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan lebih jauh ke utara. Di sana, dia turun di sebuah pulau. Nama pulau ini adalah Thule.
Seperti apa pulau Thule itu?
Referensi paling awal tentang pulau Thule tidak memberikan informasi apapun mengenai ukurannya.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR