Nationalgeographic.co.id—Aristoteles, salah satu pemikir terpenting dalam sejarah dunia. Filsuf asal Yunani kuno ini mengembangkan teori bahwa segala sesuatu terdiri dari empat unsur yaitu tanah, udara, api, dan air yang berpengaruh terhadap kehidupan modern.
Menurut filosofi Aristoteles, masing-masing unsur memiliki sifat dan karakteristik uniknya sendiri.
Keempat elemen tersebut memiliki makna filosofis yang besar bagi Aristoteles, dan para filsuf Yunani lainnya.
Pemikiran Aristoteles tentang 4 unsur telah mempengaruhi para pemikir selama ribuan tahun.
Bumi sebagai unsur terberat dan terpadat, dan dikaitkan dengan kualitas seperti soliditas, stabilitas, dan kekeringan.
Udara dianggap lebih ringan dari bumi, dan dikaitkan dengan kualitas seperti pergerakan, ringan, dan basah.
Api sebagai elemen yang paling ringan dan paling aktif, dan dikaitkan dengan kualitas seperti panas, kecerahan, dan kekeringan.
Air sebagai perantara antara bumi dan udara, dan dikaitkan dengan kualitas seperti fluiditas, dingin, dan basah.
Menurut Aristoteles, unsur-unsur dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, namun tidak pernah dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Filsafat ini menjadi dasar bagi sebagian besar pemahaman Barat tentang materi dan alam selama berabad-abad, dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat.
Aristoteles Terinspirasi oleh Plato dan Empedocles
Dalam catatan sejarah dunia, teori Aristoteles terdiri dari empat unsur sebagian besar dipengaruhi oleh gagasan mentornya, Plato, serta karya-karya filsuf Empedocles sebelumnya.
Plato mengakui Aristoteles sebagai murid terbesarnya. Menurut Philoponus, menyebutnya sebagai “pemikir aliran.” jika Aristoteles tidak hadir dalam perkuliahan, Plato akan berkata: “intelek tidak ada di sini.”
Plato percaya bahwa dunia fisik adalah manifestasi dari dunia Bentuk atau Ide yang mendasarinya, dan bahwa semua objek di dunia fisik terdiri dari kombinasi Bentuk-bentuk ini.
Empedocles, sebaliknya, percaya bahwa semua materi terdiri dari empat unsur dasar, yang ia identifikasi sebagai tanah, udara, api, dan air.
Plato dan Aristoteles mendiskusikan filsafat di Akademi
Aristoteles menggabungkan ide-ide ini, mengembangkan teori yang menyatakan bahwa semua materi terdiri dari kombinasi empat elemen dasar dan masing-masing memiliki sifat dan karakteristik uniknya sendiri.
Ia percaya bahwa unsur-unsur dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, namun unsur-unsur tersebut tidak akan pernah dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Sifat-sifat khusus setiap benda merupakan hasil dari kombinasi tertentu dari unsur-unsur yang membentuknya.
Secara keseluruhan, teori Aristoteles tentang empat unsur sangat dipengaruhi oleh karya Plato dan Empedocles, serta gagasan umum pada masanya tentang alam dan struktur materi.
Teori Aristoteles tentang empat unsur materi mempunyai pengaruh besar pada para filsuf, ilmuwan, dan pemikir kemudian dalam berbagai cara.
Beberapa cara utama teorinya mempengaruhi pemikiran selanjutnya meliputi:
Filsafat alam: Teori empat unsur Aristoteles merupakan bagian penting dari sistem filsafat yang lebih luas, dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan filsafat alam.
Gagasannya bahwa semua materi dapat direduksi menjadi kombinasi keempat elemen ini membantu meletakkan dasar bagi penyelidikan ilmiah terhadap materi dan alam.
Alkimia: Gagasan tentang empat elemen merupakan inti dari pengembangan alkimia, yang berupaya mengubah logam dasar menjadi emas.
Para alkemis percaya bahwa dengan mengubah proporsi empat unsur dalam suatu zat. Mereka dapat mengubah sifat-sifatnya dan mengubahnya menjadi zat lain.
Teori empat unsur Aristoteles juga berpengaruh dalam perkembangan kedokteran.
Para dokter percaya bahwa tubuh manusia terdiri dari empat elemen yang seimbang. Kesehatan akan terjaga bila elemen-elemen ini seimbang. Ketidakseimbangan unsur-unsur tersebut dianggap sebagai penyebab banyak penyakit.
Astrologi: Teori empat unsur juga penting dalam perkembangan astrologi, yang berpendapat bahwa pergerakan benda langit mempengaruhi keseimbangan unsur-unsur di alam dan urusan manusia.
Filsafat: Teori Aristoteles tentang empat elemen juga merupakan bagian penting dari sistem filsafatnya yang lebih luas, dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap para filsuf kemudian.
Hal ini termasuk kaum Stoa, yang menggunakannya sebagai dasar teori mereka sendiri tentang alam.
Secara keseluruhan, teori Aristoteles tentang empat unsur materi mempunyai pengaruh yang mendalam dan bertahan lama di berbagai bidang, mulai dari filsafat alam, sains, kedokteran hingga astrologi.
Berpengaruh pada Tradisi Kebijaksanaan
Gagasan tentang empat unsur dapat ditemukan dalam banyak tradisi kebijaksanaan sepanjang sejarah dunia.
Dalam agama Hindu, keempat unsur tersebut disebut sebagai “Mahabhuta”, atau unsur besar. Unsur-unsur ini adalah tanah, air, api, dan udara, dan dianggap sebagai bahan penyusun dunia fisik.
Buddhisme, tradisi Buddhis juga mengakui empat elemen sebagai komponen fundamental dunia fisik.
Dalam ajaran Buddha, keempat unsur tersebut dikaitkan dengan empat sifat fisik bumi (padat), air (kohesi), api (panas), dan udara (gerak).
Banyak tradisi penduduk asli Amerika juga mengakui konsep empat elemen. Dalam beberapa budaya penduduk asli Amerika, unsur-unsur dianggap sebagai unsur penyusun dunia fisik dan dikaitkan dengan empat arah mata angin.
Secara keseluruhan, gagasan tentang empat elemen dapat ditemukan dalam banyak tradisi kebijaksanaan sepanjang sejarah, dan telah dipandang sebagai konsep mendasar dalam pemahaman tentang alam.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR