Sebuah kata melawan roh jahat
Menurut penelitian terbaru, versi abracadabra juga muncul dalam papirus Mesir yang ditulis dalam bahasa Yunani dari abad ketiga Masehi.
Dalam versi itu, huruf vokal di awal dan akhir abracadabra dihilangkan di baris berikutnya. Dan dalam kodeks Koptik dari abad ke-6, kata ini juga ditemukan.
Bagi penganut ilmu sihir Yunani kuno, variasi penulisan kata dalam segitiga yang mengarah ke bawah membentuk gugus anggur atau bentuk hati.
Cara ini merupakan cara menuliskan mantra lisan yang mengulangi dan menghilangkan nama roh jahat. Roh-roh tersebut dianggap menyebabkan penyakit. Kedua versi mantra abracadabra ini dianggap dapat menyembuhkan demam dan penyakit lainnya.
“Abracadabra adalah sebuah apotropaic, sebuah kata yang dapat mencegah hal-hal buruk,” jelas Elyse Graham, sejarawan bahasa di Stony Brook University. Graham mencatat bahwa asal-usul kata ini telah banyak diperdebatkan.
Ada yang mengira abracadabra berasal dari frasa Ibrani ebrah k'dabri dan berarti Aku menciptakan ketika aku berbicara.
Sementara yang lain berpendapat itu berasal dari avra gavra, sebuah frasa bahasa Aram yang berarti Aku akan menciptakan manusia. Kata-kata tersebut diucapkan Tuhan pada hari keenam penciptaan.
Yang lain lagi mencatat kesamaannya dengan avada kedavra atau kutukan pembunuh dalam buku Harry Potter. Menurut penulis J.K Rowling. avada kedavra berasal dari bahasa Aram yang berarti biarkan benda itu dihancurkan.
Sejarawan abad pertengahan, Don Skemer, berpendapat bahwa abracadabra dapat berasal dari frasa Ibrani ha brachah dabarah. Frasa tersebut berarti nama yang diberkati dan dianggap sebagai nama ajaib.
“Saya pikir penjelasan ini masuk akal karena nama dewa merupakan sumber penting kekuatan supernatural untuk melindungi dan menyembuhkan. Seperti yang kita lihat dalam sihir kuno, abad pertengahan, dan modern,” katanya.
Bagi orang-orang Kristen awal, nama-nama yang berasal dari bahasa Ibrani mempunyai reputasi yang penting. Pasalnya bahasa Ibrani adalah bahasa Tuhan.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR