Nationalgeographic.co.id–Prankration adalah seni bela diri kuno yang berakar dari mitologi Yunani. Seni bela diri ini sekarang menginspirasi olahraga MMA (Mixed Martial Art) saat ini.
Pada awalnya, Prankration adalah salah satu olahraga yang paling dihormati di Yunani kuno. Itu sama seperti jutaan orang yang menyukai MMA saat ini.
Olahraga ini kemudian berkembang menjadi seni bela diri yang menggabungkan kekuatan dengan pemikiran strategis.
Orang-orang Yunani memandangnya sebagai pertarungan pamungkas, yang membutuhkan tingkat disiplin yang luar biasa. Itu adalah puncak dari Olimpiade kuno.
Penonton terpikat dengan perpaduan tinju, yang dalam bahasa Yunani dikenal sebagai “pygmachia” dan gulat, yang dikenal sebagai “pále”. Pengenalannya ke dunia terjadi pada tahun 648 SM.
Momen bersejarah bagi dunia olahraga ini menandai evolusi yang signifikan dalam kompetisi bela diri.
Itu karena olahraga baru ini tidak hanya menekankan pada kekuatan fisik tetapi juga kemampuan mental para atletnya.
Evolusi pankration
Asal usul Pankration sebenarnya bisa ditelusuri dari mitologi Yunani. Hal ini menunjukkan bahwa jelas ada unsur dewa di balik tekniknya.
Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah alasan lain mengapa olahraga ini begitu populer dan dihormati oleh orang Yunani.
Namun, sebenarnya sifat gerakannya yang ketat dan aturan yang minimal lah yang membedakannya dari bentuk seni bela diri lainnya.
Para peserta dikenal sebagai Pankratiast, mereka terlibat dalam kontes yang tidak ada larangannya.
Kemenangan diraih dengan penyerahan total atau ketidakmampuan fisik atau mental lawan. Itu adalah pujian sejati atas ketahanan, keberanian, dan keterampilan seorang pria.
Penguasaan teknik di Pankration
Teknik Pankration beragam dan efektif. Seorang atlet dapat menggunakan strategi apa pun.
Mulai dari serangan kuat hingga manuver darat yang rumit untuk mencapai tujuan akhir. Pria yang terlibat dalam olahraga ini harus menguasai “Ano Pankration” dan “Kato Pankration.”
Versi “ano” (atas) berfokus pada pertarungan berdiri dengan pukulan dan tendangan. “Kato Pankration” (bawah) melibatkan teknik grappling dan submission di lapangan.
Para atlet menekankan gerakan strategis yang akan membantu mereka melakukan transisi antara postur menyerang dan bertahan.
Tujuan utama mereka adalah memanfaatkan celah sekecil apa pun di pertahanan lawan sebelum menyerang.
Pankration di masyarakat
Pankration bukan sekadar olahraga yang dimainkan untuk kesenangan. Hal ini juga memegang peranan penting dalam pelatihan militer Yunani dan untuk alasan yang baik.
Tentara Yunani menggunakan penerapan praktisnya dalam peperangan. Salah satu alasan utamanya adalah disiplin yang ditanamkannya.
Pankration dianggap penting bagi hoplite, tentara negara-kota Yunani.
Warisan Berlanjut
Penghapusan Pankration dari Olimpiade diperintahkan oleh Kaisar Bizantium Kristen Theodosius I pada tahun 393 M. Namun langkah ini tidak mengurangi pengaruhnya.
Warisan olahraga ini bertahan selama berabad-abad, karena Pankration sendirilah yang berevolusi dan menginspirasi seni bela diri campuran (MMA) modern.
Saat ini, petarung MMA menggunakan teknik yang mengingatkan kita pada Pankratiast kuno yang berakar dari mitologi Yunani.
Kebangkitan modern
Menurut perkiraan, MMA saat ini adalah salah satu olahraga dengan pertumbuhan penonton tercepat di seluruh dunia.
Hal ini juga menunjukkan peningkatan besar dalam jumlah orang yang ingin terlibat di dalamnya. Seluruh industri bernilai lebih dari $9 miliar.
Tentu saja, hal ini tidak akan terjadi tanpa Pankration kuno. MMA sebagian besar berasal dari olahraga yang berakar dari Mitologi Yunani ini.
MMA saat ini memadukan unsur tinju, gulat, dan tendangan dengan aturan minimal. Ini mengingatkan kita semua pada kompetisi Yunani kuno.
Saat itu, para atlet Pankration sering kali terlibat pertarungan sengit dan terkadang fatal. Ini dapat digambarkan sebagai pertarungan MMA berisiko tinggi versi Yunani kuno.
Pankratiast dulunya adalah atlet terkenal di seluruh dunia Yunani kuno. Mereka mewakili negara kota mereka dengan bangga.
Itu mirip dengan apa yang dilakukan para atlet zaman modern ketika mereka mewakili negaranya. Warisan mereka tercermin dengan jelas pada para petarung MMA saat ini.
Para atlet ini tidak hanya terlibat dalam pertarungan fisik namun juga menantang diri mereka sendiri untuk menjadi juara.
Olahraga kuno ini terkenal tidak hanya karena tontonannya yang menarik, tapi juga dicintai oleh orang-orang Yunani karena penerapan pertarungan praktisnya.
Beberapa aspek Pankration ini juga digunakan oleh Spartan dalam berbagai pertempuran mereka. Bangsa Sparta menggunakan teknik ini untuk mempertahankan dominasi mereka sebagai salah satu kekuatan militer terkuat di dunia kuno.
Pergeseran dan kemunduran budaya
Seperti halnya banyak tradisi Yunani kuno, kemunduran Pankration bertepatan dengan kebangkitan agama Kristen.
Agama baru membawa cara berpikir baru, mengubah nilai-nilai Romawi selamanya.
Oleh karena itu, masyarakat Romawi memandang Pankration sebagai sisa tradisi pagan.
Ketika Kekaisaran mengadopsi agama Kristen sebagai agama negara, lanskap budaya berubah secara dramatis.
Inilah alasan utama hilangnya Pankration dari kehidupan publik Romawi. Namun, nilai-nilai inti Pankration bertahan selama berabad-abad.
Buktinya, hal ini akhirnya menemukan ekspresi baru dalam seni bela diri modern.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR