Namun suatu hari, wanita tersebut meninggal. Charlemagne terus memuja mayatnya yang dia tolak untuk dikuburkan. Suatu hari, ketika Charlemagne sedang pergi, Uskup Agung Turpin memasuki kamar tidur. Di sana, dia melihat sebuah cincin berharga di mayat tersebut. Segera setelah cincin itu dilepas, mayat itu mulai membusuk.
Sekembalinya Charlemagne, yang dia temukan hanyalah mayat yang berbau busuk. Dia menguburkan jenazahnya, tetapi hal aneh lainnya mulai terjadi. Charlemagne mulai mengarahkan hasratnya kepada Uskup Agung Turpin.
Turpin memiliki cincin itu dan berpikir ada sesuatu yang tidak beres pada cincin itu. Oleh karena itu, untuk menghindari rayuan Charlemagne, dia melemparkan cincin itu ke dalam danau.
Menurut legenda, Charlemagne kemudian jatuh cinta dengan danau tersebut dan memerintahkan sebuah istana megah dibangun di dekatnya. Istana itu berada di Kota Aix-la-Chapelle, tempat Charlemagne dimakamkan setelah kematiannya.
Cincin ajaib Raja Salomo yang legendaris
"Menurut legenda, Raja Salomo yang terkenal memiliki cincin emas yang sangat berharga," Valdar menambahkan. Cincin itu tidak hanya berharga, tetapi juga ajaib. Dengan cincin tersebut, Salomo konon bisa mengendalikan roh dan setan. Dari semua harta karunnya, cincin ini dianggap paling mistis.
Konon suatu hari raja kehilangan cincin berharga tersebut. Cincin itu hilang di perairan Sungai Yordan. Salomo menganggap cincin itu hilang selamanya sampai seorang nelayan mengembalikannya kepadanya.
Rupanya, sang nelayan menemukan cincin itu di dalam tubuh ikan. Cincin ajaib yang berharga itu konon dikuburkan di samping jenazah Raja Salomo. Namun, belum ada yang menemukan makam Salomo hingga kini. Menurut legenda, siapa yang menemukan cincin itu akan menjadi penguasa dunia.
Cincin Genghis Khan dan simbol sihirnya
Genghis Khan tahu bagaimana memanfaatkan sihir Mongolia. Pada abad ke-12, ia memerintah Kekaisaran Mongolia yang besar. Beberapa orang percaya bahwa hal ini disebabkan oleh cincin ajaib yang kuat.
Bumi Semakin Rapuh pada 2024, Ilmuwan Wanti-wanti Datangnya Ancaman yang Lebih Buruk
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR