Nationalgeographic.co.id - Harta tidak selalu berupa timbunan emas dalam jumlah besar atau setumpuk batu mulia. Harta juga bisa berupa artefak yang sangat berharga seperti Tabut Perjanjian, Tombak Longinus, dan Pedang Nuada, atau Cawan Suci.
Dalam sejarah dunia, cincin kecil pun dinilai sangat berharga karena memiliki kekuatan magis. Kekuatan itu mampu melindungi sang pengguna.
Misalnya Howard Carter mengenakan cincin yang dipercaya mampu menangkal kutukan mumi Tutankhamun. Selain Howard Carter, ada beberapa tokoh sohor dalam sejarah dunia yang memiliki cincin ajaib. Kisah mereka bisa disimak di sini.
Cincin Howard Carter yang menangkal kutukan Tutankhamun
Dalam sejarah dunia, Howard Carter dikenal sebagai arkeolog yang menemukan makam Tutankhamun pada tahun 1922. Saat itu, semua orang terkejut karena kutukan makam Raja Tut tidak memengaruhi sang arkeolog.
"Dikatakan bahwa Carter menemukan sebuah cincin di Assuan, di makam seorang pendeta bernama Jua," tulis Valdar di laman Ancient Origins. Cincin itu dibeli pada tahun 1860 oleh Egyptologist Marquis d'Agrain.
Seperti apa tampilan cincin ajaib itu? Cincin yang dikenakan oleh Howard Carter memiliki figur geometris yang menutupinya seperti tiga garis lurus dan segitiga. Angka-angka pada cincin itu disusun menurut prinsip-prinsip pengetahuan esoteris. Desainnya dimaksudkan untuk melindungi seseorang dari bahaya, kutukan, dan ilmu hitam.
Saat ini, cincin tersebut dikenal sebagai "cincin Ra" dan diyakini awalnya dirancang oleh penduduk kota Atlantis yang hilang. Menurut teori yang sama, orang Mesir dianggap sebagai keturunan dari orang-orang ini.
Sedangkan untuk cincin, penjelasannya mengikuti prinsip radionik yang dapat memberikan dampak positif atau negatif bagi individu yang memakainya.
Charlemagne dan cincin cinta yang ajaib
Dikatakan dipengaruhi oleh kekuatan cincin ajaib, Charlemagne jatuh cinta dengan seorang wanita Jerman. Dia sangat mencintainya sehingga sang raja bahkan mulai mengabaikan urusan kerajaan untuk bisa bersamanya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR