Akibatnya, Odoacer memimpin pemberontakan melawan Orestes dan rezimnya pada tahun 476 M.
Pasukan Odoacer dengan cepat menguasai, mengalahkan dan mengeksekusi Orestes pada akhir Agustus 476 M.
Tak lama kemudian, pada tanggal 4 September 476 M, Odoacer dan pasukannya memasuki kota Ravenna, tempat tinggal Romulus Augustus.
Kaisar muda itu ditahan tanpa perlawanan berarti, dan Odoacer kemudian memaksanya turun takhta.
Dengan digulingkannya Romulus Augustus, Odoacer mengambil langkah berani dengan mendeklarasikan dirinya sebagai Raja Italia, daripada mengambil gelar kaisar.
Ia juga mengirimkan regalia kekaisaran kepada Kaisar Romawi Timur Zeno, yang pada dasarnya mengakui berakhirnya keberadaan Kekaisaran Romawi Barat yang terpisah.
Warisan
Meskipun pemerintahannya singkat dan sebagian besar tidak efektif, deposisinya oleh Odoacer pada tahun 476 M menjadi tonggak sejarah Eropa, yang mewakili keruntuhan definitif Kekaisaran Romawi Barat.
Pemerintahan Romulus Augustus tidak meninggalkan dampak yang bertahan lama terhadap sejarah Kekaisaran Romawi atau arah peradaban Barat yang lebih luas.
Namun, kisahnya tetap menjadi bagian penting untuk memahami kemunduran dan kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat, konteks sejarah yang lebih luas pada periode tersebut, dan munculnya berbagai kerajaan pasca-Romawi di Eropa Barat.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR