Nationalgeographic.co.id—Elang, yang dikenal sebagai 'aquila' dalam bahasa Latin, merupakan salah satu lambang warisan Romawi yang paling khas dan bertahan lama. Lambang ini tidak hanya mewakili kekuatan dan keberanian, tetapi juga melambangkan warisan yang kuat dari zaman Romawi kuno.
Sepanjang era Republik dan Kekaisaran, meskipun berbagai hewan dan tokoh legendaris memiliki simbolisme yang signifikan, elanglah yang secara konsisten merepresentasikan kekuasaan dan keperkasaan.
Menurut Christina Athanasiou, seorang penulis sejarah dunia kuno, penggunaan elang sebagai simbol bukanlah adalah hasil adaptasi. Kendati demikian, mereka mengadopsinya dengan rasa bangga dan hormat sehingga menjadi melekat dengan Kekaisaran Romawi.
“Aquila, yang menandakan keberanian dan keabadian, lebih dari sekadar burung; itu adalah sinyal ilahi dari semangat Roma yang tak tergoyahkan,” kata Christina.
Dengan makna yang mendalam dan sejarahnya yang kaya, elang tetap menjadi lambang penting dalam memahami warisan budaya Romawi yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Gaius Marius dan Burung Aquila
Lambang Kekaisaran Romawi, Aquila atau elang, muncul dari sejumlah hewan yang digunakan sebagai lambang militer, seperti yang dicatat oleh Pliny sang Penatua. Awalnya, simbol-simbol seperti serigala, babi hutan, minotaur, kuda, dan juga elang, merepresentasikan kekuatan militer Romawi.
Namun, selama masa jabatan kedua Gayus Marius sebagai konsul, pada tahun 102 SM, diputuskan bahwa elang akan secara khusus melambangkan Romawi–sebuah pergeseran dari standar Republik yang beragam ke representasi Kekaisaran yang terpadu.
“Dengan menempatkan Aquila di atas semua lambang militer lainnya, Marius tidak hanya menyederhanakan simbolisme legiun, tetapi juga menanamkan identitas lambang pemersatu di seluruh militer Romawi,” kata Christina.
Tentu ada alasan kuat mengapa elang dipilih sebagai simbol yang mewakili Kekaisaran Romawi. Karakter elang sebagai hewan puncak di rantai makanan adalah alasan paling cetek. Sementara itu, tentu saja kita tidak bisa melupakan bahwa elang juga merupakan simbol Jupiter, yang memberikan aspek religius pada pilihan tersebut.
Saking menghormatinya, setiap legiuner membentuk prajurit khusus yang diberi mandat untuk membawa dan menjaga lambang tersebut selama kampanye militer. Mereka dikenal sebagai Aquilifer.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR