Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah dunia kuno, tidak ada pasukan yang benar-benar kuat tanpa kavaleri. Setara dengan tank modern dan pasukan khusus, pasukan kavaleri adalah teror di medan perang kuno. Sebuah kekuatan yang harus diperhitungkan, mereka memiliki kekuatan untuk mengubah arah pertempuran. Sementara pemandangan kuda-kuda yang menyerang sering kali membuat prajurit pemberani mundur karena ketakutan.
Kavaleri yang paling kuat dan terorganisir di zaman kuno adalah kavaleri Kekaisaran Romawi. Memainkan peran militer penting sepanjang sejarah Romawi, kavaleri dalam banyak hal bertanggung jawab atas ekspansi.
Kavaleri Romawi di garis depan ekspansi militer
Kavaleri Romawi kuno adalah bukti nyata kehebatan militer dan kemampuan strategis salah satu kekaisaran paling tangguh dalam sejarah dunia. Sepanjang naik turunnya republik dan kemudian kekaisaran, kavaleri memainkan peran penting dalam menentukan hasil pertempuran dan serangan militer. “Baik dalam perang saudara maupun penaklukan,” tulis Aleksa Vuckovic di laman Ancient Origins.
Kavaleri Romawi berkembang secara signifikan, beradaptasi dengan perubahan tuntutan peperangan selama berabad-abad.
“Kavaleri, dengan menggabungkan kecepatan, mobilitas, dan kemandirian, memainkan peran penting dalam strategi dan taktik militer Romawi. Selama serangan militer, kavaleri digunakan untuk pengintaian serta mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan pergerakan musuh. Kavaleri juga melindungi pasukan yang sedang mencari makan dan mengamankan pasukan dalam perjalanan. Sebaliknya, kavaleri Romawi digunakan untuk mengganggu musuh yang sedang bergerak dan mengganggu perbekalan dan pencarian makan,” ungkap Paul Erdkamp, profesor sejarah kuno di Flemish Free University of Brussels.
Di era Kerajaan Romawi, kavaleri disebut celeres dan hanya berjumlah 300 orang dari kalangan masyarakat terkaya. Peran mereka adalah menjaga raja setiap saat. Belakangan, jumlah mereka bertambah dan peran mereka berangsur-angsur meluas.
Pada masa Republik Romawi, kavaleri terutama terdiri dari warga negara Romawi kaya yang mampu membeli kuda dan perlengkapannya sendiri. Pasukan kavaleri ini dikenal sebagai equites. Mereka dengan cepat menjadi tulang punggung pasukan Romawi bersama kavaleri sekutu dari wilayah tetangga.
Namun, seiring berkembangnya Romawi, kebutuhan akan kekuatan kavaleri yang lebih terstruktur juga meningkat. Pada masa reformasi Maria pada akhir abad ke-2 SM, tentara Romawi mengalami restrukturisasi yang signifikan, termasuk profesionalisasi kavaleri mereka.
Kavaleri Romawi merupakan kekuatan tempur modern di zaman kuno
Di bawah reformasi Maria, kavaleri Romawi diorganisasikan menjadi unit-unit khusus yang dikenal sebagai alae, masing-masing terdiri dari beberapa awak yang disebut turmae. Unit-unit ini biasanya ditempatkan di sisi legiun dan memainkan peran penting dalam mengejar musuh yang terkepung.
Selain itu, Kekaisaran Romawi terkadang menggabungkan pasukan kavaleri yang direkrut dari wilayah taklukan, seperti Gaul atau Numidia. Hal ini semakin mendiversifikasi pasukan mereka.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR