Nationalgeographic.co.id—Mengapa manusia mengambil alih dunia, sementara kerabat terdekatnya, Neanderthal, punah? Mungkin saja manusia modern lebih pintar daripada Neanderthal, tetapi hanya ada sedikit bukti yang benar.
Neanderthal memiliki otak yang besar, bahasa, dan peralatan yang canggih. Mereka membuat karya seni dan perhiasan.
Mereka cerdas dan menyarankan kemungkinan yang aneh. Mungkin perbedaan krusialnya bukan pada tingkat individu, melainkan pada masyarakat kita.
Nick Longrich, ahli paleontologi dan biologi evolusi di University of Bath, menjelaskan bahwa 250.000 tahun yang lalu, Eropa dan Asia Barat adalah negeri Neanderthal. Homo sapiens menghuni Afrika bagian selatan. Perkiraannya bervariasi tetapi mungkin 100.000 tahun yang lalu, manusia modern bermigrasi keluar Afrika.
Sekitar 40.000 tahun yang lalu Neanderthal menghilang dari Asia dan Eropa, digantikan oleh manusia. Penggantian mereka yang lambat dan tak terelakkan menunjukkan bahwa manusia mempunyai beberapa keuntungan, tetapi tidak sebesar itu.
Para antropolog pernah menganggap Neanderthal sebagai makhluk biadab yang bodoh. Namun temuan arkeologi baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka menyaingi kita dalam hal kecerdasan.
Neanderthal menguasai api sebelum kita melakukannya. Mereka adalah pemburu yang mematikan, memangsa hewan besar seperti mamut dan badak berbulu, serta hewan kecil seperti kelinci dan burung.
Mereka mengumpulkan tanaman, benih, dan kerang. Berburu dan mencari makan semua spesies tersebut menuntut pemahaman mendalam tentang alam.
Neanderthal juga memiliki rasa keindahan, membuat manik-manik dan lukisan gua. Mereka adalah orang-orang spiritual, menguburkan orang mati dengan bunga.
Lingkaran batu yang ditemukan di dalam gua mungkin merupakan kuil Neanderthal. Seperti halnya pemburu-pengumpul modern, kehidupan Neanderthal mungkin penuh dengan takhayul dan sihir. Langit mereka penuh dengan dewa, gua-gua dihuni oleh roh leluhur.
Lalu ada fakta bahwa Homo sapiens dan Neanderthal mempunyai anak bersama. Kita tidak jauh berbeda.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR