"Kematian pada dasarnya sama dengan stroke, dan hal ini terutama berlaku pada otak. Stroke adalah suatu proses yang menghentikan aliran darah masuk ke otak. Entah itu karena jantung berhenti memompa, atau ada gumpalan yang menghentikan aliran darah, sel-sel tidak peduli," lanjutnya.
Sel-sel ini biasanya dimanfaatkan dokter untuk CPR. Teknologi kejut ini supaya sel dan darah bisa mengalir ke otak, kemudian mengaktifkan kembali jantung pada pasien serangan jantung.
Sensasi "Keluar dari Tubuh" dan Terowongan Cahaya
Borjigin, dikutip dari Meidcal News Today berpendapat, pengalaman kematian sangat subjektif dengan penglihatan yang mereka dapati berkat lonjakan otak pada persimpangan temporoparietal.
"Beberapa dari pasien ini mungkin akan menceritakan ceritanya (penampakan yang dilihat) jika mereka masih hidup, tapi sayangnya mereka tidak melakukannya," jelasnya Borjigin.
"Data yang dihasilkan, meski hanya empat pasien, sangat besar. Jadi, kami hanya dapat melaporkan sebagian kecil dari fitur yang sebenarnya ditampilkan pada data tersebut," terang Borjigin, dikutip dari Medical News Today.
Pengalaman ini mungkin pernah dirasakan bagi mereka yang pernah mendekati kematian, seperti mati suri. Beberapa testimoni mengisahkan dirinya seperti keluar tubuh atau persepsi gerakan seolah-olah mereka terbang.
Mengutip Healthline, ahli bioetika dari NYU Langone Medical Center di New York Arthur Caplan menjelaskan bahwa lonjakan inilah yang menyebabkan orang seolah dapat melihat malaikat atau cahaya di ujung terowongan.
Penglihatan seperti ini menunjukkan adanya perubahan kimia selama proses kematian. "Hal ini menunjukkan bawha otak mempunyai langkah-langkah yang diperlukan untuk mencoba membangunkan dirinya sendiri dan menyala sebisa mungkin dengan halusinasi," tutur Caplan.
Sosok Asing Setelah Kematian
Parnia menulis buku tentang kematian bertajuk Erasing Death. Dalam catatannya, seorang pasien bernama Joe Tiralosi, yang berhasil dibawa kembali kesadarannya setelah 40 menit jantungnya berhenti.
Source | : | Wired,Healthline,Medical News Today,Proceedings of The National Academy of Sciences |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR