Grand Bazaar adalah pasar yang luar biasa untuk indra Anda. Bangunan besar ini dipenuhi dengan apa saja yang Anda inginkan. “Anda bisa menemukan perhiasan, bumbu kering, tas kulit, karpet, dan kerajinan tangan Turki lainnya,” Kimley menambahkan lagi.
Namun, luasnya juga berarti ini bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Berkunjung ke Grand Bazaar di pagi hari, atau sebelum jam 5 sore, adalah saat yang tepat untuk mengunjungi situs bersejarah ini.
Galata Tower (Menara Galata)
Galata Tower yang terletak di lingkungan Beyoglu merupakan salah satu menara tertua di dunia. Berdiri sejak tahun 1349, menara ini pernah digunakan sebagai menara pengawas kebakaran.
Menara bersejarah ini adalah kesempatan wisata yang fantastis karena telah menjadi museum sejak tahun 2020. Dari atas menara, Anda bisa menikmati pemandangan kota dari dek observasi 360 derajatnya. Menara ini buka setidaknya hingga pukul 23:00 setiap malam. Jadi, wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan kota di malam hari.
Hagia Sophia bisa dibilang salah satu karya arsitektur paling signifikan di Istanbul. Pertama kali dibangun sebagai Gereja Kristen pada abad ke-6, gereja ini telah mengalami beberapa transformasi selama bertahun-tahun.
Hagia Sophia pernah menjadi gereja, masjid, museum, dan masjid lagi. Bangunan ini merupakan situs bersejarah yang wajib dikunjungi di Istanbul.
Hagia Sophia berisi beberapa mosaik menakjubkan. Oleh para sejarawan seni, mosaik tersebut dianggap sebagai sumber utama seni Bizantium sejak Kontroversi Ikonoklastik. Kontroversi ini terjadi pada abad ke-8 dan ke-9 dan berpusat pada perselisihan mengenai penggunaan gambar keagamaan.
Struktur yang berdiri saat ini pada dasarnya tidak berubah sejak awal berdirinya, sebuah bukti pentingnya arsitekturalnya. Arsitekturnya sendiri menakjubkan dan tidak pernah ditiru oleh arsitek Bizantium lainnya. Hal ini menjadikannya sebagai struktur yang benar-benar unik.
Blue Mosque
Blue Mosque mungkin merupakan fitur arsitektur paling terkenal. Hal ini menimbulkan kehebohan ketika pertama kali dibangun. Pasalnya, beberapa istana Ottoman harus dihancurkan untuk memberi ruang bagi bangunan tersebut.
Bangunan indah ini masih merupakan masjid yang berfungsi dan dibangun untuk menandakan transisi Ottoman ke Islam. Nama resminya adalah Masjid Sultan Ahmed, karena dibangun pada masa pemerintahan Ahmed I. Di lahan tersebut juga terdapat makam sang penguasa. Sultan Ahmed I membayangkan masjid itu menyaingi dan melampaui Hagia Sophia.
Masjid ini mendapat julukan biru yang terkenal karena dihiasi dengan ribuan ubin iznik biru yang indah. Meskipun arsitektur masjid ini tidak dianggap mengesankan seperti Hagia Sophia, namun bukannya tanpa keunikannya. Masjid ini adalah satu-satunya di Istanbul dengan enam menara. Menara dibangun di dekat masjid untuk mengumandangkan azan, yang memicu kontroversi pada saat itu.
Sebelum Blue Mosque, satu-satunya masjid yang memiliki enam menara adalah Masjid Nabawi di Makkah. Banyak yang mengkritik sultan karena egonya. Ia pun kemudian memperbaikinya dengan membayar menara ketujuh di Makkah.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR