Nationalgeographic.co.id—Timur bertemu Barat di Istanbul, ibu kota Turki yang dinamis di sepanjang Bosphorus. Tengaran Istanbul yang beragam dan unik bersinar dengan makna budaya dan sejarah yang luar biasa.
Istanbul adalah kota yang membutuhkan eksplorasi ketika Anda mengunjunginya. Sejarahnya bak menyusup ke setiap sudut kota. Kota ini merupakan jembatan sejati dari Timur ke Barat. Keunikan posisi geografis menjadikannya penting secara historis. Kota kaya sejarah ini jadi persimpangan jalan bagi banyak peradaban.
Istanbul juga pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi, Bizantium, dan Ottoman. Berikut beberapa situs bersejarah penting yang bisa Anda kunjungi di Istanbul.
Cistern Basilica (Basilika Cistern)
Basilika Cistern adalah salah satu situs bersejarah paling unik di dunia. Bangunan kuno yang terletak di dekat Masjid Hagia Sofia ini kerap dilewati oleh wisatawan.
Tangki air bawah tanah ini dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Bizantium Justinian I. Basilika Cistern memasok air ke kota selama ratusan tahun. Dengan ukurannya yang sangat besar, sulit dipercaya bahwa struktur ini luput dari perhatian selama hampir seratus tahun pada abad ke-16.
Baru saja dibuka kembali pada bulan Juli 2022, Basilika Cistern tidak boleh dilewatkan ketika Anda mengunjungi Istanbul.
Waduk ini merupakan keajaiban teknologi kuno yang akan membuat Anda bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana mereka membangunnya?”
Renovasi telah mengubah Basilika menjadi lebih dari sekadar waduk. Tempat ini juga merupakan museum yang memamerkan karya seni kuno dan instalasi kontemporer.
Museum Istana Topkapi
Ketika mengunjungi Museum Istana Topkapi, Anda bisa melihat banyak “harta karun” peninggalan Kekaisaran Ottoman. Taman yang indah, bangunan berornamen, dan emas bisa dinikmati di sana.
Istana Topkapi adalah rumah dan markas besar Sultan Ottoman selama hampir 400 tahun. Para sultan tumbuh, tinggal, dan memerintah dari wilayah ini. Istana seluas 70.000 meter persegi ini dibagi menjadi empat halaman. “Termasuk bagian harem yang wajib dikunjungi dan perbendaharaan kekaisaran,” tulis Allison Kimsey di laman The Collector.
Bagian harem sangat menarik karena memberikan pengunjung gambaran sekilas tentang kehidupan pribadi sultan, ibu mereka, istri, dan selir. Selain mereka, kasim istana juga tinggal di Istana Topkapi. Bagian istana ini memiliki makna arsitektur penting, menampilkan gaya Ottoman dari abad ke-16 hingga ke-19.
Bagian paling mewah dari istana ini adalah perbendaharaan kekaisaran, yang menyimpan harta karun Ottoman yang mewah. Barang paling menakjubkan dalam koleksi ini adalah “Spoonmaker’s Diamond” seberat 86 karat. Berlian ini merupakan berlian terbesar keempat di dunia.
Selat Bosphorus
Bisa dibilang bahwa tengaran paling penting di Istanbul adalah Selat Bosphorus. Peperangan terjadi di perairan ini. “Selat Bosphorus juga merupakan salah satu jalur air tersibuk di dunia,” tambah Kimsey.
Mengapa Istanbul selalu menarik perhatian para penguasa terkenal, sejak Konstantinus Agung? Pasalnya, selat ini merupakan batas antara Benua Eropa dan Asia.
Menyusuri Bosphorus dengan perahu adalah cara terbaik untuk benar-benar merasakan luasnya selat ini. Pelayaran matahari terbenam memungkinkan Anda melihat transisi Istanbul dari siang ke malam dengan segala kemegahannya yang berkilauan.
Grand Bazaar (Bazar Besar)
Perjalanan ke Istanbul belum lengkap tanpa mengunjungi hiruk pikuk Grand Bazaar. Ketika memikirkan tentang sejarah, berbelanja biasanya bukan hal pertama yang terlintas dalam pikiran. Namun ini bukanlah pasar biasa. Grand Bazaar adalah salah satu pasar tertutup yang tertua dan terbesar di dunia.
Grand Bazaar pertama kali dibuka pada abad ke-15 oleh Sultan Mehmed II tepat setelah Ottoman mengambil alih Konstantinopel. Tujuannya adalah untuk merangsang perekonomian.
Grand Bazaar adalah pasar yang luar biasa untuk indra Anda. Bangunan besar ini dipenuhi dengan apa saja yang Anda inginkan. “Anda bisa menemukan perhiasan, bumbu kering, tas kulit, karpet, dan kerajinan tangan Turki lainnya,” Kimley menambahkan lagi.
Namun, luasnya juga berarti ini bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Berkunjung ke Grand Bazaar di pagi hari, atau sebelum jam 5 sore, adalah saat yang tepat untuk mengunjungi situs bersejarah ini.
Galata Tower (Menara Galata)
Galata Tower yang terletak di lingkungan Beyoglu merupakan salah satu menara tertua di dunia. Berdiri sejak tahun 1349, menara ini pernah digunakan sebagai menara pengawas kebakaran.
Menara bersejarah ini adalah kesempatan wisata yang fantastis karena telah menjadi museum sejak tahun 2020. Dari atas menara, Anda bisa menikmati pemandangan kota dari dek observasi 360 derajatnya. Menara ini buka setidaknya hingga pukul 23:00 setiap malam. Jadi, wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan kota di malam hari.
Hagia Sophia bisa dibilang salah satu karya arsitektur paling signifikan di Istanbul. Pertama kali dibangun sebagai Gereja Kristen pada abad ke-6, gereja ini telah mengalami beberapa transformasi selama bertahun-tahun.
Hagia Sophia pernah menjadi gereja, masjid, museum, dan masjid lagi. Bangunan ini merupakan situs bersejarah yang wajib dikunjungi di Istanbul.
Hagia Sophia berisi beberapa mosaik menakjubkan. Oleh para sejarawan seni, mosaik tersebut dianggap sebagai sumber utama seni Bizantium sejak Kontroversi Ikonoklastik. Kontroversi ini terjadi pada abad ke-8 dan ke-9 dan berpusat pada perselisihan mengenai penggunaan gambar keagamaan.
Struktur yang berdiri saat ini pada dasarnya tidak berubah sejak awal berdirinya, sebuah bukti pentingnya arsitekturalnya. Arsitekturnya sendiri menakjubkan dan tidak pernah ditiru oleh arsitek Bizantium lainnya. Hal ini menjadikannya sebagai struktur yang benar-benar unik.
Blue Mosque
Blue Mosque mungkin merupakan fitur arsitektur paling terkenal. Hal ini menimbulkan kehebohan ketika pertama kali dibangun. Pasalnya, beberapa istana Ottoman harus dihancurkan untuk memberi ruang bagi bangunan tersebut.
Bangunan indah ini masih merupakan masjid yang berfungsi dan dibangun untuk menandakan transisi Ottoman ke Islam. Nama resminya adalah Masjid Sultan Ahmed, karena dibangun pada masa pemerintahan Ahmed I. Di lahan tersebut juga terdapat makam sang penguasa. Sultan Ahmed I membayangkan masjid itu menyaingi dan melampaui Hagia Sophia.
Masjid ini mendapat julukan biru yang terkenal karena dihiasi dengan ribuan ubin iznik biru yang indah. Meskipun arsitektur masjid ini tidak dianggap mengesankan seperti Hagia Sophia, namun bukannya tanpa keunikannya. Masjid ini adalah satu-satunya di Istanbul dengan enam menara. Menara dibangun di dekat masjid untuk mengumandangkan azan, yang memicu kontroversi pada saat itu.
Sebelum Blue Mosque, satu-satunya masjid yang memiliki enam menara adalah Masjid Nabawi di Makkah. Banyak yang mengkritik sultan karena egonya. Ia pun kemudian memperbaikinya dengan membayar menara ketujuh di Makkah.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR